"Frans juga ikut terlibat dalam Komite Indonesia Merdeka (KIM). Pada saat itu telah terjadi pemberontakan di Jayapura namun posisinya Frans sedang berada di Biak Utara, sebagai Kepala Distrik Warsa. Tidak menunggu waktu lama Frans langsung bergegas ke Jayapura. Meskipun jauh dari pergerakan di sekitar Jayapura, Frans tetap mempertahankan ke Indonesia-an nya dengan mendirikan sebuah partai yaitu Partai Indonesia Raya (PIM) pada 10 Juli 1946" ucap seorang laki-laki yang bernama Reno.
"Sebagai kepala distrik Frans sangat berpengaruh di Biak, oleh karena itu pemerintah NICA Belanda merasa kalau harus dekat dengan Frans. Tetapi nihil, NICA tidak bisa mengambil hati Frans. Frans juga sering diajak dalam forum-forum yang melibatkan Belanda di Indonesia Timur. Pada akhir tahun 1946, Frans mendatangi konferensi Malino, kota kecil yang dekat dengan Makasar. Frans juga satu-satunya wakil dari Papua. Tetapi Frans tidak suka dengan nama itu dan Soekarno menciptakan akronimnya sendiri untuk kata Irian yaitu Ikut Republik Indonesia Anti Nederland. Dalam konferensi Malino tersebut Frans termasuk orang yang menentang berdirinya Negara Indonesia Timur (NIT) dan Frans lebih memilih kalau Papua bersatu dengan Sulawesi Utara karena sebagian dari Indonesia" lanjut Reno.
"Meskipun Frans mau menerima ajakan Belanda, Frans tetaplah Indonesia. Pada bulan Maret tahun 1948 Frans memimpin pemberontakan melawan Belanda di Biak, Namun tak bisa menghukumnya dengan keras. Lalu akhir 1949 Frans ditunjuk menjadi wakil Papua dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag. Frans menolak untuk ikut karena tidak mau didekte oleh pemerintah Belanda. Isi KMB tersebut menerangkan bahwa penyerahan Papua kepada Indonesia ditangguhkan 1 tahun, seharusnya 1950" Syifa kembali menjelaskan dengan muka yang terlihat sangat senang karena ini adalah bagian terakhirnya.
"Frans menjadi tidak disukai oleh Belanda, dan sempat dipenjarakan selama 5 tahun. Pada tahun 1961, Frans mendirikan lagi sebuah partai yang bernama Partai Politik Irian. Setelah itu munculah sebuah program Trikora, yaitu Soekarno yang hendak menyatukan Papua dengan Indonesia. Melalui perjanjian New York tanggal 15 Agustus 1963 Papua resmi menjadi bagian dari Indonesia" ucap Mawardhani dengan penuh semangat.
"Nah setelah itu, bulan November 1964, Frans diangkat menjadi Gubernur keempat di wilayah Papua lagi. Setelah bergabung dengan Indonesia, Papua diberi nama Irian Jaya. Jabatan Frans dipegang hingga 29 Juni 1973. Setelah hengkang menjadi Gubernur Frans menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung hingga meninggal pada tanggal 10 April 1979" ucap David sambil menampilkan senyuman paling manis untuk hari ini.
"Nah, berdasarkan Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993, Frans Kaisiepo adalah seorang Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Dan fotonya diabadikan dalam uang pecahan Rp. 10.000 yang tujuannya adalah untuk selalu mengenang jasanya dan tak lupa akan perjuangannya baik masyarakat sekitar ataupun pemerintahnya"
"Sekian dari kelompok kami, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata, sekian terimakasih, wassalamualaikum wr wb" ucap Syifa lalu duduk kembali ke bangkunya masing-masing dan para siswa yang lain memberikan apresiasi dengan tepukan tangan yang sangat meriah dan penuh semangat.
"Ya ibu suka dengan cara pembawaan materinya mudah dipahami. Ibu selalu ingat dengan kata-kata yang pernah beliau katakan yaitu 'bersatu pastilah lebih baik dari pada tercerai-berai' kata-kata ini amat sangat penting untuk kita yang sedang menjalankan kehidupan, kita gak bisa bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Pada dasarnya kita itu memang membutuhkan orang lain, meskipun finansial kamu udah cukup untuk ini dan itu, tetapi kamu masih membutuhkan bantuan dari orang lain, dan sebaliknya kamu juga harus membantu orang lain. dapat dipahami anak-anak ?" ucap bu Dewi seraya bertanya pada ujung kalimatnya.
"Dapat ibu" jawab para murid secara kompak
"Oke selanjutnya silahkan kelompok 2 maju kedepan" ucap bu Dewi.
Setelah pembelajaran hari ini selesai, akhirnya Mawardhani pulang ke rumah dengan perasaan yang tenang dan senang, karena yang kita ketahui kalau Mawardhani adalah kelompok pertama yang mempresentasikan materi ini.