Mohon tunggu...
Astatik Bestari
Astatik Bestari Mohon Tunggu... Guru - Astatik ketua PKBM Bestari Jombang Jawa Timur

Pendiri Yayasan Bestari Indonesia. Domisili di Jombang Jawa Timur. Pengelola PKBM Bestari Jombang Jawa Timur. Guru MTs Darul Faizin Catakgayam Mojowarno Jombang Jawa Timur Ketua 2 DPP FTPKN Ketua bidang Peningkatan Mutu PTK DPW FK-PKBM Jatim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyalakan Semangat Kartini, Mendidik Generasi Hebat Dimulai dari Perempuan

16 April 2024   05:34 Diperbarui: 16 April 2024   05:43 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu warisan penting dari perjuangan RA. Kartini adalah jalan pikirannya tentang peran perempuan sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya, madrasah pertama yang menanamkan nilai-nilai luhur dan mengantarkan mereka menuju masa depan gemilang. Hal itu telah termaktub dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

Perempuan memiliki peran penting dalam membangun generasi penerus bangsa. Sebagai madrasah pertama, mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai moral, kecerdasan, dan karakter yang kuat pada anak-anak sejak dalam kandungan.

Perempuan memiliki potensi luar biasa untuk mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang luar biasa. Berikut ini usulan beberapa tips dan trik kiranya dapat membantu perempuan dalam menjalankan peran ini.

1. Niat yang ikhlas dan semangat membara
Langkah awal yang esensial adalah perempuan menanamkan niat yang tulus dan penuh semangat. Perempuan meyakini bahwa peran ini adalah sebuah kehormatan dan kesempatan emas untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas. 

Niat yang kuat akan menjadi petunjuk yang menuntun perempuan dalam menghadapi berbagai rintangan dan memotivasi mereka untuk terus belajar dan berkembang.

2. Membangun impian hidup untuk anak
Menyediakan waktu untuk merenungkan impian bagi masa depan anak-anak. Membayangkan mereka menjadi pribadi yang seperti apa, apa yang ingin mereka capai, dan kontribusi apa yang ingin mereka berikan untuk dunia. 

Impian ini akan menjadi peta jalan yang memandu perempuan dalam mendidik dan membimbing anak-anak menuju arah yang tepat.

3. Perkaya diri dengan pengetahuan
Sebagai madrasah pertama, perempuan adalah sumber ilmu dan teladan bagi anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk terus memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan, baik seputar pendidikan anak, kesehatan anak, lifestyle, pendidikan agama anak, maupun pengetahuan global. 

Semakin banyak ilmu yang dimiliki, semakin baik perempuan dalam memahami kebutuhan anak dan membimbing mereka dengan tepat.

4. Bergabung dengan komunitas dan jalin kerja sama
Menjadi pendidik pertama bukan berarti harus berjalan sendiri. Perempuan dapat bergabung dengan komunitas peduli anak dan keluarga, komunitas terkait peran-peran ganda perempuan, dan komunitas lainnya yang relevan. 

Di komunitas, mereka dapat berbagi pengalaman, mendapatkan informasi dan dukungan, serta menjalin kerjasama dengan para ibu dan pendidik lainnya.

5. Melibatkan suami dan menciptakan dukungan bersama
Peran sebagai pendidik pertama bukan hanya tanggung jawab perempuan, tapi juga tanggung jawab bersama dengan suami. Perempuan melibatkan suami mereka dalam proses pendidikan anak, mulai dari mendiskusikan impian hidup anak, menentukan strategi pendidikan, hingga membantu dalam kegiatan belajar dan bermain anak. Dukungan dan kerjasama suami akan sangat membantu perempuan dalam menjalankan peran ini dengan lebih efektif.

6. Mengajak lingkungan sekitar untuk peduli
Semangat Kartini bukan hanya milik segelintir orang, tapi milik seluruh bangsa. Perempuan bisa mengajak lingkungan sekitar, baik di dunia nyata maupun maya, untuk peduli dan serius melaksanakan peran perempuan sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya. 

Mereka bisa saja menggunakan media sosial untuk membagikan tips, pengalaman, dan inspirasi dalam mendidik anak. Di dunia nyata, perempuan menunjukkan kepedulian mereka terhadap perkembangan anak orang lain dengan cara yang wajar dan positif.

7. Berdoa
Perempuan bagi anak-anaknya adalah sosok yang istimewa. Dalam cerita sejarah, doa perempuan sebagai ibu dari anak-anaknya dikabulkan Tuhan dan kutukannya jadi kenyataan. Maka dari itu, perempuan cerdas yang bijak akan memilih mendoakan anak-anaknya sebagai upaya mendapatkan anak-anak hebat.

Dari usulan-usulan tips dan trik di atas, perempuan dapat menjadi pendidik pertama yang efektif bagi anak-anaknya. Perempuan menanamkan nilai-nilai luhur, dan mengantarkan anak-anak mereka menuju masa depan gemilang dengan ikhtiar dan doa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun