Salah satu warisan penting dari perjuangan RA. Kartini adalah jalan pikirannya tentang peran perempuan sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya, madrasah pertama yang menanamkan nilai-nilai luhur dan mengantarkan mereka menuju masa depan gemilang. Hal itu telah termaktub dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
Perempuan memiliki peran penting dalam membangun generasi penerus bangsa. Sebagai madrasah pertama, mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai moral, kecerdasan, dan karakter yang kuat pada anak-anak sejak dalam kandungan.
Perempuan memiliki potensi luar biasa untuk mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang luar biasa. Berikut ini usulan beberapa tips dan trik kiranya dapat membantu perempuan dalam menjalankan peran ini.
1. Niat yang ikhlas dan semangat membara
Langkah awal yang esensial adalah perempuan menanamkan niat yang tulus dan penuh semangat. Perempuan meyakini bahwa peran ini adalah sebuah kehormatan dan kesempatan emas untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.Â
Niat yang kuat akan menjadi petunjuk yang menuntun perempuan dalam menghadapi berbagai rintangan dan memotivasi mereka untuk terus belajar dan berkembang.
2. Membangun impian hidup untuk anak
Menyediakan waktu untuk merenungkan impian bagi masa depan anak-anak. Membayangkan mereka menjadi pribadi yang seperti apa, apa yang ingin mereka capai, dan kontribusi apa yang ingin mereka berikan untuk dunia.Â
Impian ini akan menjadi peta jalan yang memandu perempuan dalam mendidik dan membimbing anak-anak menuju arah yang tepat.
3. Perkaya diri dengan pengetahuan
Sebagai madrasah pertama, perempuan adalah sumber ilmu dan teladan bagi anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk terus memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan, baik seputar pendidikan anak, kesehatan anak, lifestyle, pendidikan agama anak, maupun pengetahuan global.Â
Semakin banyak ilmu yang dimiliki, semakin baik perempuan dalam memahami kebutuhan anak dan membimbing mereka dengan tepat.
4. Bergabung dengan komunitas dan jalin kerja sama
Menjadi pendidik pertama bukan berarti harus berjalan sendiri. Perempuan dapat bergabung dengan komunitas peduli anak dan keluarga, komunitas terkait peran-peran ganda perempuan, dan komunitas lainnya yang relevan.Â