Mohon tunggu...
Astara SalsaDiffa
Astara SalsaDiffa Mohon Tunggu... Human Resources - Seorang Mahasiswa yang ingin tercapai citacitanya

Mahasiswa UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengaruh Pemindahan Ibu Kota pada Aspek Ekonomi

8 September 2019   06:15 Diperbarui: 8 September 2019   13:34 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber pembiayaan pembangunan pemindahan ibu kota baru menurut Bappenas adalah dari APBN, BUMN, KPBU, serta peran pihak Swasta. 

Untuk APBN, pembiayaan terfokuskan pada infrastruktur pelayanan dasar, seperti istana negra, bangunan strategis TNI/POLRI, perumahan dinas ANS dan TNI/POLRI, pengadaan lahan serta pengadaan ruang terbuka hijau. 

BUMN sendiri berperan dalam pembiayaan peningkatan bandara dan pelabuhan. Sementara KPBU terlibat dalam pembiayaan gedung eksekutif, legislatif dan yudikatif lainnya selain APBN disusul dengan penyediaan dan perbaikan sarana pendidikan, sarana kesehatan, museum, lembaga pemasyarakatan, sarana dan prasarana penunjang. 

Sementara pihak swasta terlibat dalam pembangunan perumahan umum, pembangunan perguruan tinggi, sarana kesehatan, MICE serta science-technopark, dan shopping mall.

Kesimpulan dari skema pembiayaan pemindahan ibu kota negara yang baru ialah tidak ada dominasi dari sumber pembiayaan APBN, tetapi akan mengutamakan pembiayaan dari peranan swasta, BUMN, serta Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Pembiayaan yang bersumber dari APBN tentunya dilakukan secara multi years serta dinilai tidak akan mengganggu program prioritas nasional lainnya. 

Sementara untuk pemanfaatan serta optimalisasi aset, pemerintah mengundang kerjasama dengan pihak swasta untuk melakukannya. Kemudian, bagaimana nasib Jakarta? Bappenas mengatakan bahwa Jakarta akan mengalami perbaikan terhadap permasalahan yang seringkali terjadi di Jakarta. 

Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kenyamanan kondisi di Jakarta dengan biaya yang ditanggung APBN sebesar 571 Triliun rupiah. Maka dari itu, perlunya dukungan dan partisipasi masyarakat agar pembangunan jangka panjang untuk negara ini berdampak positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun