Di Instagram ini orang berlomba-lomba untuk unjuk kebaikan dan kecantikan. Memang nggak semua isi dari Instagram berupa foto maupun video yang menunjukkan hal tersebut.Â
Tapi kurang lebih gambaran nyatanya memang seperti itu. Ada banyak sekali akun, bahkan disetiap orang pun tak hanya memiliki satu akun pribadi.Â
Bisa dua, tiga, bahkan empat akun Instagram. Dan disana ada banyak sekali orang-orang yang membagikan foto dan cerita hidupnya di akun pribadinya masing-masing.
Nah, hal ini yang bisa menyebabkan perasaan- perasaan Insecure tadi muncul.
Loh, kok bisa? Emang cuma dengan lihat foto atau video Insecure bisa ada gitu?
Iya jelas bisa dong....
Karena ketika kita para remaja khususnya, setelah melihat foto atau video yang diupload dengan teman kita, kebanyakan dari kita akan Insecure dan merasa bahwa teman-temanku lebih cantik, mereka cocok dalam berpose, mereka punya tubuh yang ideal dan terlihat pantas menggunakan pakaian apapun, sedangkan aku?
Nah, mulai dari seperti ini...., dari hanya sekedar melihat foto teman kita misalnya. Mulai dari situ kita akan membandingkan diri kita dengan orang lain. Dan... munculah perasaan nggak percaya diri tadi.
Bukan hanya itu saja, pemikiran-pemikiran seperti ini didukung oleh banyaknya like dan komen yang didapat oleh teman-teman kita. Sedangkan ketika kita lihat foto kita mendapatkan like dan komen tak sebanyak mereka. Sehingga membuat kita enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain dan mulai menutup diri.Â
Berpikir bahwa, aku tak secantik mereka, aku tak sehebat mereka, aku tak semenarik mereka, dan masih banyak lagi pikiran-pikiran untuk menyalahkan diri sendiri.
Masa iya sih ukuran pertemanan hanya dilihat dari like dan komen?