Mohon tunggu...
Rafi  Asamar Ahmad
Rafi Asamar Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

I love mom

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perjalanan Rafi Asamar Ahmad, Menyemai Nilai Toleransi Ditengah Pemikiran Radikalnya

17 Desember 2024   00:58 Diperbarui: 17 Desember 2024   00:58 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rafi Asamar Ahmad, pulau seribu. 

Gejolak Pribadi Yang Lahir Di Awal Januari

Saya lahir dari rahim seorang ibu, yang sebelumnya telah terpatri nilai toleransi dalam jiwanya. Dan nilai itu terkemas dalam sebuah kalimat, "love for all hatred for none."   "cinta untuk semua  kebencian tidak bagi siapa pun."  Kira-kira arti dari kalimat itu demikian. Hanya saja manusia seperti saya ini, yang lahir di awal bulan Januari, terkesan cenderung memiliki prinsip hidup yang cukup ambisius.

Ambisi itu semakin memuncak ketika diri saya mulai tertarik untuk mempelajari ragam teologi. Bermulai dari suatu pertanyaan sebenarnya agama yang benar di dunia ini, itu yang mana? Mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan termasuk paham mendasar yang menjadi pegangan saya selaku Muslim Jemaat Ahmadiyah. Dari sini saya mulai mengetahui sosok yang sedang ditunggu oleh semua para pengikut agama di dunia ini. Yang diyakini sebagai Juru Selamat bagi umat manusia, yang mampu mengantarkan manusia menjilat tanah surga. Itu pun jika surga tersebut beralaskan tanah.

Sebenarnya ketertarikan untuk mempelajari agama, baru hadir saat diri saya menginjak sekolah menengah atas. Dan itu bermula dari menemukannya sebuah buku berjudul, 'Filsafat Ajaran Islam' karya Hz. Mirza Ghulam Ahmad.

Yang mana buku itu tercipta dari hasil konferensi agama-agama besar, yang mempertemukan para pemuka agama untuk membahas beberapa topik tertentu. Dan konferensi itu diselenggarakan di Lahore, India pada 26-29 Desember 1896. Adapun topik yang dibahas oleh para pemuka agama waktu itu yakni:

1. Keadaan Jasmani, Akhlak dan Rohani Manusia.

2. Keadaan Manusia Sesudah Mati.

3. Pengaruh Pengamalan Hukum Syariat di Dalam Kehidupan Dunia Ini Dan Di Dalam Kehidupan Yang Akan Datang

4. Kehidupan Yang Akan Datang.

5. Sumber-sumber Ilmu Samawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun