Mohon tunggu...
Mohamad Asruchin
Mohamad Asruchin Mohon Tunggu... -

Pemerhati masalah sosial-politik, \r\ntinggal di Bekasi, Jawa Barat - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Sejarah Dinasti China

12 Mei 2018   18:25 Diperbarui: 13 Mei 2018   15:39 5621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengenalan China ke dunia luar melalui Jalur Sutera pada Dinasti Han serta kedigdayaan Dinasti Tang yang pengaruhnya sampai ke Korea, Jepang, Kabul dan Kashmir mungkin dapat diasosiasikan dengan gebrakan reformasinya Deng Xiaoping.

Kegemilangan Dinasti Ming mengirim Panglima Zheng He mengarungi lautan ke Asia-Afrika serta mantapnya Dinasti Qing dalam mengontrol dan mempertahankan wilayah yang telah diperoleh para dinasti sebelumnya bisa diibaratkan peran yang kini dilakoni oleh Presiden Xi Jinping.

Dengan kebijakan Reformasi dan Pintu Terbuka diperkenalkan oleh reformis Deng pada tahun 1978, China terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan rata-rata di atas 7-8 persen per-tahun ditambah dengan nilai ekspor yang terus meningkat telah menjadikan cadangan devisa terus membesar.

Dengan peningkatan anggaran militer setiap tahunnya, China telah membangun armada lautnya lengkap dengan kapal induk, sejumlah kapal selam, frigat dan destroyer melengkapi kekuatan udara dan daratya yang memiliki personil militer total sebanyak 2,7 juta orang, terbesar di dunia. Dengan sejumlah komponen pendukung politik-ekonomi-militer tersebut, para China Watcher melihat RR China sedang tumbuh menjadi negara dengan kualifikasi sebagai superpower.

Berbeda dengan pemimpin RR China sebelumnya yang selalu low profile menggolongkan negaranya ke dalam kelompok 'Negara Berkembang', Presiden Xi Jinping tidak lagi menutupi kenyataan China sebagai Negara besar. Tidak lama setelah dilantik menjadi Sekjen PKC akhir 2012, Xi Jinping meluncurkan gagasan China Dream atau Great Revival of the Chinese Nation, yaitu strategi untuk mengembalikan kejayaan China sebagaimana yang pernah dialami pada jaman kedinastian 'Negara Tengah' (Zhongguo/Tiongkok).

Jadi istilah yang cocok bagi RR China saat ini yang mengarah ke Negara Superpower, bukan 'sedang tumbuh menjadi' tetapi 'sedang mengembalikan status lamanya' menjadi Negara Adidaya. Presiden Xi menargetkan tahun 2035 China akan menjadi 'Negara Sosialis Modern yang kuat', dan pada tahun 2049 (seratus tahun berdirinya RR China) dapat menggeser AS sebagai 'the Biggest Superpower' di dunia.

Bekasi, 12 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun