PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang diturunkan kepada manusia sebagai rahmat bagi alam semesta. Ajaran-ajarannya selalu membawa kemaslahatan bagi kehidupan manusia di dunia ini. Allah SWT sendiri telah menyatakan hal ini, sebagaimana al-Qur'an menyebutkan "Kami tidak menurunkan al-Qur'an ini kapadamu supaya kamu menjadi susah." Artinya bahwa umat manusia yang mau mengikuti petunjuk al-Qur'an ini, akan dijamin oleh Allah bahwa kehidupan mereka akan bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat. Sebaliknya siapa saja yang membangkang dan mengingkari ajaran Islam ini, niscaya dia akan mengalami kehidupan yang sempit dan penuh penderitaan.
Kualitas manusia berkaitan dengan tiga hal berikut ini, pertama, berkenaan dengan kekuatan iman. Iman adalah keyakinan terhadap Allah, terhadap Malaikat-Nya, terhadap kitab-kitab-Nya, terhadap rasul-rasul-Nya, dan terhadap hari akhir. Di antara ayat al-Qur'an yang menyebutkan lima sendi iman tersebut adalah surat al-Baqarah ayat 177. Sedangkan iman kepada takdir Tuhan disebutkan dalam beberapa ayat al-Qur'an secara implisit sedangkan secara eksplisit disebutkan dalam hadis nabi. Kemantapan iman yang benar merupakan penentu (barometer) nilai hidup manusia. Iman yang benar bertumpu pada keyakinan tauhidullah, serta mendorong untuk banyak berbuat baik dalam hidupnya menuju ridha Allah SWT.
Kedua,berkaitan dengan kehendak untuk beramal saleh. Amal baik merupakan manifestasi dari iman yang benar. Amal saleh menuntut adanya ketaatan terhadap Allah, terhadap diri sendiri dengan berupaya memenuhi yang menjadi haknya (ruhani dan jasmani), terhadap keluarga dengan memenuhi yang menjadi haknya, terhadap tetangga dengan memenuhi apa yang menjadi hak tetangga, terhadap masyarakat dengan memenuhi apa yang menjadi hak masyarakat, dan seterusnya. Manusia adalah mahluk sosial yang saling memiliki hak dan kewajiban, plus solidaritas yang senantiasa ditumbuhkembangkan. Hidup tolong-menolong harus selalu ditegakkan dan senantiasa mendayung bersama pekerjaan yang dinilai memiliki dimensi untuk mengangkat kepentingan hidup bersama, tidak rakus, dan harus memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Ketiga, berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Untuk dapat merealisasikan amal saleh yang multidimensional itu, ilmu pengetahuan mutlak diperlukan sebagai sarananya. Dengan menggunakan pena, manusia dapat mencatat segala sesuatu yang dijumpai di alam raya ini. Alam raya merupakan kamus yang khusus diperuntukan kepada manusia. Bagi manusia yang berilmu, Allah berjanji akan mengangkat derajatnya. Ilmu memiliki nilai sentral di samping iman. Saking sentralnya masalah ilmu ini, sampai-sampai Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa yang menghendaki dunia, hendaklah dengan ilmu, dan barang siapa yang menghendaki akhirat, hendaklah dengan ilmu, dan barang siapa yang menghendaki keduanya, hendaknya dengan ilmu."  Dalam hal ini, keilmuan seseorang sangat berpengaruh dengan kebudayaannya.
Budaya yang sudah melekat pada masyarakat harus berhadapan dengan fenomena tantangan kehidupan yang begitu deras. Sehingga tinggi rendahnya ekspresi keberagamaan seseorang, terlihat dari tingkatan ekspresi budayanya. Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab terkait hubungan agama dan budaya:
- Apa dan bagaimana sesungguhnya hubungan antara agama dengan budaya, atau bagaimana posisi agama di hadapan budaya, dan posisi budaya di hadapan agama?
- Apa kesamaan dan perbedaan yang terjadi di antara agama dan kebudayaan?
- Bagaimana fungsi agama dan budaya dalam kehidupan manusia?
- Sejauhmana agama harus landing dalam budaya? atau sebaliknya? atau bagaimana teknis objektivikasi agama dalam budaya?
Berkaitan dalam pembahasan makalah ini, yang cukup urgen adalah penulis berupaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif dan komparatif teks literatur dengan analisis dari buku-buku yang berkaitan dengan tema kajian dan dari sumber media informasi internet yang dijadikan referensi dalam bahasanbahasan kajiannya.
PEMBAHASAN
Istilah Islam merupakan kata turunan yang berarti ketundukan, keta'atan, kepatuhan (kepada kehendak Allah). Istilah Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islaam artinya patuh atau menerima dan memeluk Islam; kata dasarnya adalah salima yang berarti selamat dan sejahtera. Dari kata itu terbentuk kata mashdar salaamat. Dari uraian tersebut dapatlah disebutkan, bahwa arti yang dikandung dalam kata Islam adalah kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri, keta'atan, dan kepatuhan.Â
Makna kata Islam intinya adalah berserah diri, tunduk, patuh dan ta'at dengan sepenuh hati kepada kehendak Ilahi. Kehendak Ilahi yang wajib dita'ati dengan sepenuh hati oleh manusia. Manfaatnya bukan untuk Allah sendiri, tetapi untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. Sebagai agama wahyu yang terakhir, syari'at Islam memberi bimbingan kepada manusia mengenai semua aspek kehidupan. Agama Islam merupakan satu sistem aqidah, syari'ah, dan akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai hubungan. Oleh karena itu, Islam adalah agama yang menyatakan keta'atan kepada Tuhan, dengan kitab al-Qur'an sebagai panduan dan tuntunan yang keasliannya di jaga oleh Allah SWT.
Islam merupakan nama bagi agama yang dikirim Tuhan dengan perantara wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk dikembangkan kepada umat manusia seluruhnya dan sepanjang masa. Pedoman pokok dan sumber hukum dalam agama Islam ialah Kitab Suci al-Qur'an dan kitab suci ini dijelaskan dengan perkataan, perbuatan dan contoh teladan dari Nabi Muhammad SAW yang dinamakan hadis nabawi atau sunnah rasul.