Mohon tunggu...
Alimahsriastuti
Alimahsriastuti Mohon Tunggu... Penjahit - Saya lulusan SMK, Jurusan tata busana.

Hoby ku mendengarkan audio buku. Mendengarkan music dan membuat kerajinan tangan. Baru belajar melulis,tolong beri saya kritik dan saran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengagum Rahasiamu

13 Desember 2023   12:36 Diperbarui: 13 Desember 2023   12:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ku tatap selembar uang sepuluh ribu di tanganmu dengan mengernyit.

"Buat bayar parkir? baby crab sama bakso enak" akhirnya uang itu berubah warna menjadi biru cerah namun aku masih mengernyit, ku genggam uang itu erat, sedikit khawatir akan diambil lagi.

"Hari ini bang Fadhil ngisi pertunjukan di pasar malem" Rasa senang memasuki hatiku yang berusaha ku tahan dengan sepenuh hati.

"Oh, terus kenapa? sana pergi siap-siap dasar bau asem" 

"Aduh ada yang.." Kalimat itu terpotong tatkala ku dorong adik menyebalkan itu keluar pintu. Sebuah gerutuan pelan terdengar saat pintu kututup perlahan, 

senyum yang ditahan akhirnya terbuka lebar.

Saat pukul 20.00 tiba kami akhirnya berangkat dan sampai 20 menit kemudian di tujuan. Kami mulai berjalan mengelilingi pasar malan seusai memarkirkan kendaraan.

Lampi-lampu menyinari malam seakan siang hari, beberapa lampu berkelap-kelip menambah semarak, lampu sorot besar diarahkan ke langit malam agar menarik perhatian lebih banyak orang. Terdapat tenda besar di tengah pasar malam itu, tempat pertunjukan hendak diselenggarakan. Sembari menunggu pertunjukan di mulai, kami berkeliling dan membeli berbagai camilan. Terdapat banyak gerai didirikan sebagian besar adalah makanan, beberapa gerai menjual pakaian, mainan ada juga pameran kecil berisi kerajinan lokal dan makanan khas daerah.

Setelah lama berkeliling gamelan akhirnya ditabuh tanda peerlunjukan akan segera dimulai setelah pidato sambutan telah usai.

  

32 orang penari memasuki arena, berusia remaja hinga paruh baya, bermain sesuai peran, kisah mahabarata ditampilkan dalam reog wayang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun