Namun perdebatan terhenti karena kita tahu seorang sahabat tak akan melupakan sahabatnya walau tak memberi kabar atau sekedar teleponÂ
Namun di hati tetap menyimpan saling menyayangi satu sama lain dan menunggu untuk bertemu kembali, berantem kembali, menghirup kopi  bersama dari cangkir mu.
Untukmu yang super sibuk
Doaku selalu untuk kebaikanmu, segera menemukan jodoh, masa mau didahului anak anakku, mereka sudah dewasa, si sulung sudah menyelesaikan kuliahnya.
Anak yang begitu dekat denganmu sedari kecil. Si gadis, insya Allah setahun setengah lagi menyelesaikan sekolah penerbangannya, sekarang sedang OJT di Semarang.Â
Kau yang selalu mengingatkan untuk tidak terlena, dan harus bisa menyisihkan uang karena kuliah penerbangan itu mahal katamu. si bungsu insya Allah tahun ini selesai dan memasuki dunia kuliah.
Bagaimana dengan dirimu masih betah menyendiri sedangkan anak anak angkat mu telah tumbuh dewasa.
 Masihkah kau bergelut dengan serbuk serbuk kayu setiap harinya sembari menghirup secangkir kopi. Sehat sehat ya yang terkasih sahabatku semoga pandemi berlalu kita bisa bersua dan menghabiskan hari dengan pertengkaran ringan.Â
Ruang Kosong, 090221
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H