Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dalam Hidupnya

8 Desember 2020   20:24 Diperbarui: 8 Desember 2020   20:39 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Andini mengingatkan bunda sewaktu baru bertemu ayah yah, " Anggukan kecil bunda membuat Andini menyayangi bunda

.

Beruntungnya ayah di cintai sosok wanita yang anggun, cantik, senyumnya manis penyabar,  tuturnya lembut. Beda sekali dengan ibuku.

Bahagia sekali terlahir dari rahim bunda yang penyayang. Setidaknya aku pun merasakan kasih sayangnya sekarang.

" Nduk, boleh bunda lihat foto ayahmu sebentar saja," kata bunda sempat membuat Andini kaget.

Andini segera mengeluarkan handphone  dari dalam tasnya dan memperlihatkan foto ayah.

"Ayahmu masih seperti dulu, masih gagah namun guratan keletihannya tergambar jelas dan rambutnya telah memutih sama seperti rambut kakek mu," kata bunda sembari memberikan kembali.

Laki laki yang dicintainya tiga puluh tahun yang lalu. Mas betapa aku merindukanmu, ingin berada di dekapanmu walau aku tahu itu tak akan terjadi. Terkadang mereka bilang aku gila mas, karena selalu duduk di dermaga. Tapi aku tak pernah mendengar celoteh mereka yang aku tahu aku mencintaimu.

"Bun, kita pulang ya, senja sudah berlalu, ingat kata ayah tadi. Bunda tidak boleh lagi berada di dermaga lagi. Nanti  Andini akan sering ke rumah bunda, menemani bunda bercerita dan bila bunda kangen senja, Andini akan menemani bunda, bunda tak akan sendiri lagi."

Perlahan  kami meninggalkan dermaga seiring kepergian senja. Mata bunda masih berkaca kaca. Biarkan bunda larut dalam kehidupan lalu. Aku yakin bunda orang yang tegar .

Maafkan Andini ayah bila tak jujur akan keadaan kekasih ayah. Bila ayah tahu bunda sudah lama  hidup sendiri, ayah pasti akan pulang dan memilih bunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun