Mohon tunggu...
Nok Asna
Nok Asna Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Senja dan Sastra.

Penikmat Senja dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Aku dan Kawanan Senja

26 Agustus 2019   15:29 Diperbarui: 26 Agustus 2019   18:25 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja I

Pada musim kemarau yang telah lalu,

Kumakamkan semua duka dalam pusara

yang kemudian kunamai dengan tinta berwarna ungu.

Pada musim selanjutnya,

Kulihat di atas pusara itu tumbuh sebatang pohon

dengan bunga beraneka warna.

Bunga itu tak hanya indah,

tetapi semerbak menyebarkan aroma kasturi di setiap senja tiba...

Senja II

Sore ini aku sibuk merapal ingatan.

Tentang hujan pertama di kota daeng,

tentang senja terindah di kota daeng,

dan tentang apa saja yang bisa kupungut dari celah-celah ingatan.

Satu per satu debar tak terbayar berlabuh bersama rasa yang yang terdalam.

Sial, aku merindukan perjalanan dua belas bulan.

Ketika tanah basah dicumbu hujan.

Lalu perlahan kusaksikan malam mengulum senja tanpa ampunan,

dan sang rembulan menyanyikan elegi kerinduan.

Senja III

Entah sejak kapan senja menjelma menjadi

elegi yang paling durjana dalam hidupku.

Mengiris sepi yang memenuhi saku celanaku

menjadi kotak-kotak kecil yang pilu.

Aku duduk menanti sentuhan ombak berbayang abu.

Kuambil semua sepi dari saku celanaku

untuk kularung dalam desah pantai yang menggebu.

Lalu, perlahan kulihat wajahmu di antara kumpulan senja yang malu...

Senja IV

Aku tak pernah membayangkan akan berdiri

di tengah hutan mati.

Mencari tuan melewati jalanan setapak nan sunyi.

Sayup kudengar ranting-ranting saling berbisik 

sementara dedahanan telah menggugurkan diri.

Andai senja tak selalu karam di matamu,

maka kau tak akan kucari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun