Mohon tunggu...
Asmi Zahira
Asmi Zahira Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar MTs

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersama Pilihan Ayah

2 Juli 2024   10:16 Diperbarui: 2 Juli 2024   10:25 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah kemudian pergi lagi untuk menyambut para tamu yang datang. Dan aku kembali duduk dengan raut wajah yang sedikit kusut. 

Bagaimana tidak? Melihat wajah Kevin tadi seperti sedang mengejekku. 

"Kevin, kenapa kau tersenyum mengejek ku tadi?" Aku bertanya dengan nada yang sedikit kesal. 

"Astaga, istriku. Aku hanya tersenyum, tidak ada niat apa pun" Kevin kembali tersenyum tipis. 

Sebenarnya aku sudah tidak kuat dari tadi duduk bersamanya, bisa-bisa jantung ku berhenti. Bagaimana mungkin senyumnya begitu manis, aku sedikit meragukan apakah dia benar seorang laki-laki.

Wajahnya jika diperhatikan, terlihat seperti lukisan. Begitu sempurna dan tampan. Bahkan aku tidak dapat mengkritik nya.

"Kenapa kau mau menikah denganku?" Aku mencoba memecahkan ketegangan diantara kami. 

"Hmm? Menurut ku, memenuhi keinginan ayah dan ibuku adalah caraku melakukan bakti. Dengan membuat mereka senang dan bahagia." Kevin menjawab seolah dia manusia tidak berdosa. 

"Sebenarnya, jika kau ingin menyenangkan orang tuamu dengan cara menikah sesuai pilihan mereka, kenapa kau menolak pilihan mereka yang sebelumnya?"

Aku penasaran, sangat penasaran tentang bagaimana mungkin Kevin tertarik pada gadis keras kepala sepertiku, dan menolak gadis muda yang cantik pilihan orang tuanya sebelumnya.

"Bagaimana cara menjelaskannya? Emm..., kau menarik. Ya, kau adalah wanita yang paling menarik dari semua pilihan orang tuaku. Dan tidak tahu kenapa aku memilih menikah denganmu, tapi aku tidak menyesal memilihmu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun