Begitu juga sebaliknya, saat kita menulis komentar positif, maka orang lain pun bisa ikutan berkomentar positif.
Namun yang sangat disayangkan oleh kita semua adalah kita lebih suka yang negatif-negatif begitu. Seperti gimana gitu, ya, kan?
Di media sosial ini kita memang bebas menulis apa saja, termasuk juga mem-bully, tapi bagi orang yang mengedapankan norma-norma yang berlaku, sudah pasti ia tak akan mau berbicara yang buruk.
Apakah kita golongan manusia yang tidak bernorma? Atau jangan-jangan setiap harinya kalau tidak mem-bully di media sosial,ada yang kurang gimana gitu? Â
Mem-bully adalah budaya KATROK  pengguna internet, dan sedikit agak bodoh. Yang seharusnya internet bisa mencerdaskan kita, tapi kita malah menjadikan dunia internet sarang kebodohan kita. Aihhh… aihhhh… rugi betul kita ini.
Jangan tersinggung ya?! Atau malah saya yang di-bully gara-gara nulis beginian.
Oh ya, hampir ketinggalan, di balik musibah tentu ada keberkahan di baliknya. Sonya yang terkena musibah keluarga hari ini, mudah-mudahan esok lusa bisa menjadi orang yang sukses, juga  berguna bagi bangsa dan agama di kemudian hari.
Dan dengar-dengar juga, nih, Sonya itu model dan jago akting lho. Kan udah cukup tenar tuh, manfaatin saja untuk mendongkrak prestasi di dunia keartisan. Tentu saja, buang dulu perangai buruknya!
Turut simpati dan berduka atas meninggalnya ayah Sonya.[]
Sumber: asmarainjogja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H