[caption caption="Ilustrasi Foto Flickr"][/caption]Belakangan ini ramai sekali berita-berita heboh yang menggemparkan netizen. Yang sebenarnya, sedikit heboh, tapi terus diheboh-hebohkan. Jadilah heboh betulan.
2 kasus sorotan publik belakangan ini adalah Zaskia Gotik dan Sonya Depari. 2 perempuan cakep ini habis-habisan di-bully oleh netizen. Sunguh miris memang.
Ada asap, tentu ada api bukan?
Kalau Zaskia di-bully karena pelecehan lambang negara. Sedangkan Sonya di-bully karena sifatnya yang arogan saat akan ditilang karena melanggar lalu lintas. Yang jadi perhatian publik adalah  Sonya mengaku anak Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjend Arman Depari.Â
Dikutip dari Waspada.co.id, Sonya memang anak dari abang kandung jendral polisi tersebut.
Keluarga besar mana yang tidak habis pikir, jika salah satu anggota keluarganya menjadi bahan celaan di media sosial?
Orangtua mana yang tidak kaget, jika anaknya berulang-ulang ditayangkan di televisi karena sifatnya yang tidak terpuji?
Seorang ayah yang mana tidak terkejut jika didatangi oleh pihak kepolisian ke rumah, karena sang anak sudah berbuat salah?
Kabar duka pun tersiar, Innalillahi Wainna Illahi Rojiun, ayah kandung Sonya meninggal dunia karena penyakit jantung.
Yang saya herankan adalah kenapa kita suka sekali mem-bully orang lain di internet? Mudah sekali meberi komentar negatif kepada orang lain, padahal kita juga sama sekali tidak kenal.
Kalau alasannya karena orang yang di-bully itu salah, dan sanksi moralnya adalah bully masal, apakah itu bijak perlakuan kita? Kan tidak, sih!