Mohon tunggu...
Asmara Dewo
Asmara Dewo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pendiri www.asmarainjogja.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengabdian Gadis Desa di Dunia Pendidikan Nonformal

31 Januari 2016   13:53 Diperbarui: 31 Januari 2016   14:40 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Risna itu mengajar ikhlas, nggak pamrih. Yang penting anak-anak di sini bisa belajar,” ujar Lilik, ibu Risna, kepada kami saat bertamu di Aurora Kingdom.

Ruangan belajar   sekitar 3x5 meter persegi itu di ruangan tamu rumah Risna. Tak jarang pula anak-anak yang belajar di situ tidur-tiduran dan sesekali makan juga di rumah Risna.

“Kadang ya anak-anak makan di sini, karena lama nunggu giliran jam belajarnya. Sambil tidur-tiduran, juga nonton teve.” Sambung Tukiran, ayah Risna.

Anak didik Risna sangat antusias dan penurut, sehingga tidak membuat Risna kewalahan mengajar. Orangtua anak-anak juga turut senang dan semangat  mengantarkan anaknya ke rumah Belajar Aurora Kingdom.

Bertahun-tahun gadis desa itu mengabdi pada nusa dan bangsa melalui pendidikan nonformal, ia menjadi relawan pedidikan untuk mencerdaskan anak-anak di  Desa Kaligono, Purworejo, Jawa Tengah.

[caption caption="Ruang Belajar Aurora Kingdom "]

[/caption]Namun,  kegiatan belajar-mengajar di Aurora Kingdom yang didirikan enam tahun lalu itu  tidak aktif lagi sejak November 2015. Hanya beberapa murid saja yang datang ke sana untuk meminjam buku.

Sebab Risna terpaksa bekerja di salah satu perusahaan swasta di Cingkareng setelah menamatkan kuliahnya. Ibu Risna mengakui anaknya belum dapat pekerjaan yang cocok di daerah tempat tinggalnya.

Orangtua Risna berharap pada siapa saja yang ingin menjadi relawan mengajar agar bisa melangsungkan pengajaran nonformal di Dusun Kedungrante tersebut. Orangtua Risna juga menyayangkan atas kevakuman kegiatan belajar-mengajar jika terhenti begitu saja.

Alumnus Muhammadiyah Purworejo itu juga sadar, tak banyak orang yang bisa bertahan mengajar jika tidak ada imbalannya. Walaupun demikian, anak semata wayang itu terus berusaha mencari solusi agar anak didiknya bisa mendapatkan bimbingan belajar.

“Anak-anak memang nggak belajar di sini, tapi sering juga pinjam buku ke rumah. Dan Risna juga berniat, kalau ada rezeki lebih, ia mau membayar siapa saja yang mau mengajar di rumah belajar ini.” Terang Ibu Lilik dengan mata berkaca-kaca.

Sumber: asmarainjogja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun