Salah satu potensi yang bisa di manfaatkan Indonesia dalam keistimewaannya sebagai negara kepulauan adalah produksi hasil laut. Eucheuma Cottonii merupakan salah satu hasil laut Indonesia yang berpotensi untuk diolah menjadi bioetanol. Industri pengolahan Eucheuma Cottonii tersebar diberbagai wilayah, beberapa diantaranya adalah Bali, Lombok.Â
Produksi yang melimpah diikuti pula dengan melimpahnya limbah Eucheuma Cottonii yang terkadang menjadi sumber pencemaran apabila tidak di kelola dengan baik. Maka limbah ini sudah selayaknya harus dapat di optimalkan. Langkah optimalisasi salah satunya ditempuh dengan pembuatan biofuel jenis bioetanol sebagai langkah akselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan.Â
Selain karena tidak bersaing dengan bahan pangan, limbah Eucheuma cottonii dipilih karena banyak nya industri pengolahan Eucheuma cottonii yang tersebar di Indonesia sehingga diharapkan dapat di implementasikan secara nasional.Â
Harapannya bioetanol yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar cair dalam mendukung operasional dilingkungan kementerian pertahanan.Â
Meskipun kita ketahui bersama bahwa mayoritas mesin alutsista nasional difasilitasi dengan mesin diesel fosil. Hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri untuk dilakukan inovasi teknologi alutsista yang sejalan dengan rodmap Indonesia dalam mewujudkan ketahanan energi nasional serta perwujudan pembangunan yang berwawasan lingkungan.Â
ReferensiÂ
Dewan Energi Nasional. (2019). Indonesia Energy Outlook 2019. Jakarta : DEN.Â
Martin, The Economic of Offset: Defence Procurement and Countertrade (Terjemahan); Amsterdam; Routledge, 2007, hlm. 87.Â
Purwoto, Agus. 2014 Profesionalitas Prajurit TNI Dalam Rangka Minimum Essential Forces Guna Mendukung Kemandirian Pertahanan Negara. Kementerian Pertahanan. Wira: Media Informasi Kementerian Pertahanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H