Mohon tunggu...
Asep K Choliludin
Asep K Choliludin Mohon Tunggu... -

Tukang naek gunung, tapi bukan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Picisan tentang Cinta

2 April 2012   05:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:08 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ingat, Allah menguji dengan titik terlemah. Berjalanlah dengan sebaik-baik yang engkau bisa. Satu, dua, tiga, berlarilah menuju pelukan Rabb-mu. Cinta hanyalah sebentuk perasaan yang membahagiakan manusia. Namun cinta bukanlah segala-galanya yang bisa kau dapatkan.

Hari ini kau mungkin bisa tertawa dengan cinta yang kau miliki, dilain hari kau akan menangis tersedu sedan karena kepergian cinta yang memang bukan untukmu.

Aku selalu yakin, apapun yang terjadi Allah-lah Sang Pengatur yang merencanakan ini semua. Tak ada sehelai daunpun jatuh ke bumi tanpa pengawasan dari-Nya. Kita hanya perlu berdoa, semoga takdir yang menyapa kita lebih baik, dan semoga doa-doa kita dikabulkan.

Cinta bagi Bayu menjadi bagian kehidupan yang perlu dipelihara tapi jangan sampai memenjarakan. Bayu telah belajar banyak dari kisahnya sendiri. Kemudian aku pun telah belajar darinya bagaimana menyingkapi sebuah candaan dalam cinta.

Cinta bisa berubah jadi benci, perasaan sederhana pun bisa berubah bunyi menjadi sayang. Rasa sayang akan timbul manakala kita memberikan perhatian lebih terhadap seseorang. Perkataan aku mencintaimu karena Allah, bukanlah perkara mudah.

Oh hidup..

Bayu menyongsong hidupnya kembali. Melanjutkan hidup dengan penuh semangat. Berjuang mewujudkan cita-citanya kembali. Masa lalu usah kau tangisi, biarlah itu menjadi keping cerita yang membuatmu belajar lebih banyak.

Mudah-mudahan esok lebih baik.

:)

Ket: Ini hanyalah cerita fiksi, bila ada kesamaan nama, tokoh, tempat atau apalah.. Mohon maaf, itu hanya kebetulan belaka. Trims yah. :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun