Mohon tunggu...
Asep K Choliludin
Asep K Choliludin Mohon Tunggu... -

Tukang naek gunung, tapi bukan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Picisan tentang Cinta

2 April 2012   05:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:08 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kebenaran hanyalah milik Tuhan yang Mahabenar
Tuhan yang manakah?
Manakala hamba menghiba
Berharap secercah cahaya kan sinari hatinya
Cerah tak kunjung tiba,
namun doa-doa tetap dilantunkan..
Biar Rabb yang disana saja menilai
sebuah kebenaran memang hanya milik-Nya

"Oh jadi begitu ya.."
"Iya kang Bayu, aku minta maaf yah.."
"Kamu itu aneh ah, kenapa kamu yang minta maaf.. Harusnya mereka yang memiliki rencana itu, kalau bolehlah aku bilang sebuah rencana busuk, biar kebusukan yang mereka lakukan mendapat balasan yang setimpal."
"Tapi kamu jangan dendam sama mereka"
"nggaklah, ngapain juga harus dendam."
"terus kenapa kamu malah gak mau datang ke nikahan mereka?"
"Aku berusaha menepati janjiku sama Ina, kita janji untuk hidup masing-masing. Kalau ada niatan baik, kenapa gak kerumahku saja menyampaikan undangan tersebut, gak perlu Ina yang mengantar, Acul juga bisa kan."

Nissa mendengarkanku dengan seksama, menatapku lirih..

“…”

“Aku berusaha menepati janjiku. Itu saja. Aku pernah janji mau menikah dengan Ina, dan janji itu gak akan pernah bisa aku tepati selamanya. Maka aku berusaha menepati janji yang tersisa darinya.”

“Teh Ina pernah bilang, sebenernya ia gak pernah saying sama Kang Bayu, sebelum sama Kang Bayu ia sudah suka sama Kang Acul duluan. Tapi aku gak tahu mana yang benar, kamu bilang ini, sementara mereka bilang itu. Ah, aku pusing kang.

“Ya sudah jangan terlalu dipikirkan, aku juga sudah sibuk sama kegiatanku. Setelah tahu seperti itu adanya, anggap saja mereka yang benar. Aku juga gak akan pernah mengakui pernah punya perasaan sama Ina.”

“Masa harus seperti itu kang?”

“Laki-laki itu penuh luka biasa. Luka luar maupun luka dalam hatinya membuat laki-laki lebih kuat. Haha”

Kami kembali tertawa setelah  mengobrol begitu serius.

Hikmahnya adalah kau akan menemukan banyak orang di dunia ini, tapi sebuah kebaikan hendaklah jangan dicoreng oleh perbuatan yang keji. Pada akhirnya manusia itu akan di uji, ujian akan dating dari arah mana saja. Namun ujian yang paling mungkin adalah ujian dating dari orang yang kita sayangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun