Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melihat Jajaran Patung Gandrung di Taman Terakota Banyuwangi

15 September 2019   21:16 Diperbarui: 18 September 2019   02:38 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Action berfoto dengan menari (dok asita)

Datang ke lokasi yang terletak di tepi sawah dengan padi yang menghijau , pengunjung dapat melihat jejeran patung gandrung yang posisinya sedang menari. Karya terakota berbentuk penari Gandrung berbahan baku organik dari tanah liat. Barisan patung tersebut berwarna cokelat dan terletak di beberapa titik seperti di pintu masuk dan tengah taman.

 Taman Gandrung Terakota sengaja dibangun di tepi sawah dilengkapi dengan ruangan teater untuk panggung pertunjukan tari gandrung secara live. Tari gandrung awalnya adalah tari bentuk persembahan masyarakat agraris kepada Dewi Sri atau Dewi Kesuburan. Kemudian di lain zaman menjadi tarian pergaulan dan kini menjelma sebagai salah satu ikon kesenian Banyuwangi. 

Sewaktu saya masih sekolah di SD Treblasala, Glenmore hampir sering melihat tari gandrung di acara perhelatan perkawinan di daerah Glenmore Banyuwangi. Di tahun 1970 an di acara perkawinan bagi orang berpunya hiburannya selalu pertunjukkan tari gandrung yang magis.

Terakota gandrung dan penulis (dok asita)
Terakota gandrung dan penulis (dok asita)
Taman Terakota Gandrung dilengkapi dengan Galeri Seni berupa Museum Lukisan bergambar penari gandrung dari beberapa posisi. Ada pula aula tempat gamelan dan patung gandrung dengan kultur budaya gaya dan perlengkapan alat musik Banyuwangi  yang kental. 

Patung terakota penari gandrung wanita yang berjumlah ratusan buah itu  bertujuan untuk menciptakan suasana yang mudah dipatahkan. 

 Itulah makna dari nilai yang ditawarkan, yakni kesenian dan ketidakabadian. Kawasan ini diharapkan bisa membangun kawasan dan situs yang membawa manfaat di sektor ekonomi maupun pelestarian budaya daerah Banyuwangi.

Jalan menuju  Taman Gandrung Terakota terbilang cukup mudah. Dari kota Banyuwangi, wisatawan bisa mengikuti rute petunjuk arah ke Gunung Ijen.

 Sebelum memasuki pintu loket awal ke Gunung Ijen akan ada petunjuk jalan ke Taman Gandrung Terakota. Biaya masuk Taman Gandrung Terakota sebesar Rp 10.000 per orang. 

Harga tiket cukup murah untuk kelas lokasi galeri patung dan lukisan. Dari parkiran mobil ke arah Terakota Gandrung , aura rasa seni dan budaya yang tinggi sudah terasa dengan adanya lanskap taman yang bagus.

Di sini wisatawan  sudah dari awal bisa melihat dan mempelajari kekayaan budaya yang ada di Banyuwangi.

Bagi yang ingin foto bersama patung gandrung yang berjumlah ratusan, wisatawan akan diarahkan untuk berfoto dengan gaya menari oleh guide setempat dengan latar belakang patung terakota tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun