Memiliki anak termasuk generasi Z, yang terlahir sudah di zaman internet dan segala sesuatunya sudah dipermudah dengan teknologi canggih seperti saat ini menjadikan  generasi Z mempunyai ciri tersendiri. Saya mempunyai anak berusia 22 tahun yang lahir pada tahun 1995 yang termasuk rentang generasi Z yang lahir antara tahun 1995 sampai tahun 2010. Saat ini para generasi Z memang sering diperbincangkan karena dianggap memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Sebagai ibu dari tiga orang anak, hanya anak ketiga saya yang masuk generasi Z. Sebagai generasi Z, Dimas Ramadhan yang baru lulus dari Sarjana Humaniora, Universitas Indonesia memutuskan untuk menjadi model iklan dan wiraswasta di bidang media sosial. Diselingi waktunya untuk melakukan travelling sebagai backpacker.
Pengalaman terakhirnya mendaki Gunung Semeru yang memerlukan waktu dua hari tiga malam untuk mencapai puncaknya mulai menginap di Danau Ranu Kumbolo membawa Dimas akan pentingnya selalu membawa  KayuPutihAroma lavender.
Memahami Generasi Z  perlu kesabaran. Karena  kemampuan mereka melakukan berbagai pekerjaan dalam waktu bersamaan.Sehingga kalau diajak komunikasi kadang-kadang tidak langsung menjawab dan sering kali tidak melihat lawan bicaranya. Misalnya bekerja di laptop sambil  mendengarkan musik dan sesekali memperbarui status mereka di Facebook , upload foto di Isntagram atau memberikan komentar pada status teman mereka. Tidak heran apabila saat berselancar di dunia maya mereka membuka begitu banyak laman dalam waktu bersamaan. Belum lagi membalas Whatsaap,  dengan banyak grup sampai kadang tidak sempat dibaca.
Generasi Z  juga cenderung lebih berjiwa pengusaha, karena itu Dimas tidak mau bekerja di kantoran.Sejak lulus bulan Agustus 2017 lalu, Dimas juga sedang  membangun bisnisnya sendiri di bidang marketing sosial media yang diberi nama Hatoris Communication.
Generasi Z suka dengan kebebasan, baik itu kebebasan berpendapat, kebebasan berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain sebagainya. Membuat kata-kata untuk caption Instagram saja, Dimas perlu mencari di google dan berpikir panjang agar kata-katanya bagus dan mendapat banyak like di Instagramnya. Kebebasan berekspresi ditunjukkan di sosial medianya. Karena lomba foto di Instagram, Dimas pernah mendapat hadiah seminggu gratis untuk dua orang pergi ke Turki sebagai pemenang hadiah lomba foto dari Turkey Home, Â sebagai lembaga visitTurki.
Anak muda ini menyukai kolaborasi dibanding kompetisi dan mementingkan kualitas hasil kerja. Karena itu Dimas membuat usaha bersama teman-temannya tidak sendirian. Di antara teman-temannya yang bergabung ada berbagai macam latar belakang pendidikan digital marketing, budaya, teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga koloborasi diantara keahlian masing-masing teman Dimas bisa menjadi nilai plus usahanya.
Mereka peduli tentang uang. Karena zaman sekarang banyak jenis investasi. Dimas selain punya tabungan di bank juga mencoba investasi di reksadana dan hati-hati dengan pola gaya hidup yang tidak konsumtif. Mereka sesekali juga makan dan minum di cafe favorit tapi ada tujuan tertentu tidak sekedar hura-hura.Bersama teman-temannya satu perusahaan, Dimas mengadakan rapat membahas pekerjaannya di cafe yang menjadi favorit mereka.
Karakteristik generasi Z yang paling penting adalah rasa  percaya diri. Tak dapat dipungkiri, anak-anak yang lahir di generasi ini mayoritas memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Karena Dimas sudah pergi ke 15 negara dan  melakukan solo travelling sendiri ke negara Myanmar, Turki yang kedua kalinya dan Malaysia ,membuat Dimas beberapa kali diundang di lingkungan kampus untuk menjadi pembicara "Tips traveling secara hemat dan cara solo traveling agar aman." Sikap optimistis dan mental positif yang seperti ini memang hal yang utama dalam hidup Generasi Z, yaitu membuat rasa percaya diri.
Sebagai ibu dari Generasi Z, pasti kita ingin mereka menjadi generasi penerus yang ulet, pantang menyerah, bisa menjadi pemimpin dan cepat beradaptasi terhadap segala perubahan yang terjadi begitu cepat. Mereka juga punya keinginan untuk mendapatkan pengakuan. Untuk mendapatkan pengakuan ini, Dimas seringkali ikut lomba foto dan ikut seminar tentang digital marketing dan investasi.Â
Beruntung Dimas pernah mendapat penghargaan sebagai Celegram Award dari Dreamer Radio dan sebagai salah satu dari travel instagram yang foto-fotonya membuat ingin didatangi  sebagai tujuan destinasi wisata netizen. Sehingga Dimas sekarang ini sudah menjadi bintang iklan minuman dan baju.
Salah satu public figure Generasi Z adalah Prilly Latuconsina yang sekaligus brand ambasaddor KayuPutihAroma. Di acara Kompasiana Nangkring, Prilly yang baru memasuki usia  21 tahun, masih ingin menjadi pemenang utama peran wanita di film dalam Festival Film Indonesia, meski ia sudah sukses menjadi bintang sinetron, bintang iklan, penyanyi, penulis, hingga pengusaha. Kita sekarang menunggu Prilly lainnya agar lebih sukses dan generasi mendatang membawa Indonesia lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H