Mohon tunggu...
Sasakala Asisi Suharianto
Sasakala Asisi Suharianto Mohon Tunggu... Penulis - Traveller

Pelintas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Free as a Bird

12 Agustus 2015   19:27 Diperbarui: 12 Agustus 2015   19:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terakhir harus kuingatkan bahwa meski paralayang adalah olahraga yang menjanjikan sensasi berbeda, namun harus diingat ini sangat menantang maut. Setahun lalu kita belum lupa bagaimana olahraga ini merenggut nyawa seorang pilot paralayang senior sekaligus juara kejurnas yang berpengalaman. Ketika anda memutuskan untuk merasakannya, anda harus sadar betul batas-batas hidup anda, antara Berkat Tuhan dan sang instruktur.

[caption caption="PARA INSTRUKTUR. Seorang instruktur memberi petunjuk kepada pemakai paralayang sebelum terbang (kiri). Penulis berfoto bersama instruktur yang menerbangkannya (kanan). Saat paralayang, Anda harus menyadari hidup Anda salah satunya bergantung pada kecakapan orang-orang ini. (kredit foto: Sonya)"]

[/caption]

Gunung Banyak yang memiliki ketinggian sekitar 1315 mdpl, terletak di perbatasan Pujon. Harga sekali terbang dengan paralayang dibandrol 350 ribu rupiah, termasuk tongsis untuk digunakan merekam aktifitas selama di udara. Seandainya aku kembali menantang maut lagi di sana, aku akan mencari Mas Taufik sebagai pilot. Bukan saja karena kemahiran dan komunikasinya, namun juga bagaimana dia membangun suasana bersenang-senang. “Mau main?” tawarnya padaku. “Main” di sini—entah apa istilahnya—adalah meninggi lalu menukik berputar beberapa kali. Benar-benar keren untuk menguras adrenalin. Yang tak kuat dijamin pusing dan muntah (satu sahabat saya melakukannya dan muntah). Saya menolak.

Dia memutar paralayangnya untuk melesat lebih tinggi saat kurentangkan tanganku seperti sayap burung dan kuhirup udara dalam-dalam. Kudengar dia menyenandungkan salah satu lagu The Beatles. “...Free...as a bird...”.

Syukurlah dia tidak menyenandungkan lagu My heart will go on.....

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun