Jangan lupakan sesisa harapmu, sungguh
Karena harap hanya Tuhan yang mendengar
Maka sang camar menari di pelipis hari
Angin bahkan mengalunkan lagu-lagu merdu
Semacam kidung di lutut gunung, syahdu
Merenda rindu menjadi rerambu canda
Sebab kebahagiaan yang dicari
Semakin mendekat ketika laut menyanyi
Lantas sang camar tergelak mesra
Ketika sebibir senyum menyibak lepas
Kau kiranya, sang camar terpana sejenak'
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!