Mohon tunggu...
Asih Rangkat
Asih Rangkat Mohon Tunggu... lainnya -

Mewujudkan lamunan dalam tulisan...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[ECR#4] Di Antara Daun-daun Marginata

10 Juli 2012   23:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mahar boleh minta tolong?”

“Iya, mau minta tolong apa, mbak Asih?”

“Saya akan tugas keluar daerah. Mungkin lama mungkin juga cuma sebentar. Saya belum tahu kapan kembali. Tolong perhatikan mas Firman ya. Pesanku ini jika ingin kau abaikan tidak apa-apa.”

Bagi  Mahar pesan ini seperti anugerah terindah.  Mahar mengangguk cepat  lalu dengan langkah mantap dia keluar dari ruangan meninggalkan kantor desa. Sekarang dia lega. Nyanyian cinta itu kini tak lagi sumbang terdengar karena kini mengalun dari hati yang tengah kasmaran. Lagu itu makin membahana saat dia tiba di toko roti miliknya.

Nampak Firman tengah berdiri menanti didepan toko yang tertutup. Mahar sengaja menutup toko demi mencari info dari Asih untuk menenangkan batinnya. Langkahnya makin cepat nyaris berlari namun saat hampir dekat dengan Firman, tiba-tiba Firman meraih handphone yang berbunyi..

“Halo, mbak Ranti ada apa?”

Mahar tertegun. Firman yang membelakangi tak menyadari kehadiran Mahar. Dia terus berbincang dan menyebut nama Ranti berulang-ulang. Mahar geram.

Mbak Ranti sudah punya tunangan! Kok masih ngejar-ngejar mas Firman?! pekiknya kesal meski hanya dalam hati.

Mahar tak tahu, di kantor desa, Asih duduk menelungkupkan wajahnya di meja dengan air mata berlinang.

( Bersambung)

Kisah sebelumnya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun