" Mbak Asih seperti merindukan mas Firman. Kasihan mbak Asih, mas Firman sudah menikah dan sekarang makin sibuk dengan bisnis barunya. Dia tidak pernah lagi menelpon mbak Asih."
" Namanya juga sudah menikah." ucap mas Halim.
" Iya. Tapi mas Firman itu seperti belahan jiwa mbak Asih. Teman curhat berbagai masalah yang dulu menimpa mbak Asih. Sekarang saat mbak Asih membutuhkan mas Firman, dia nggak ada."
Acik menghela nafas seolah ingin membuang kegundahan hatinya. Dia ingin membuat kakaknya bahagia, tapi bagaimana caranya?
Keesokan harinya, Acik terlihat di rumah Mommy. Mereka berdua nampak serius membicarakan sesuatu.
" Jodoh untuk Asih?" tanya Mommy kaget.
" Iya, mom. Aku ingin mencarikan jodoh untuk mbak Asih. Tapi siapa?"
" Iya, ya. Siapa?" Mommy ikutan latah bertanya.
" Kita pasang pengumuman saja." Ucapan Acik membuat Mommy menepuk lengannya.
" Huss, kamu ini ada-ada aja. Asih bisa ngamuk kalau seperti itu. Gimana kalo kita cari diam-diam. Mungkin ada yang berminat sama Asih." Acik mengangguk cepat. Sepertinya ide Mommy pas dengan jalan pikirannya.
*******