Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hati-hati Memberikan Stimulus Kepada Anak

4 September 2018   04:44 Diperbarui: 4 September 2018   18:58 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Ajak berinteraksi dengan teman yang sebaya

Dengan bertemu teman yang sebaya, anak belajar cara bermain, bersosialisasi, dan cara bicara. Interaksi dengan teman-teman sebaya pula bakal memperkaya kosakata yang dipunyai anak. Ajarkan anak untuk menyapa lantas mengajak anak lainnya untuk main bersama.

3. Hindarkan terlampau lama menonton TV dan bermain gadget

Menonton televisi adalah aktivitas yang pasif sebab si anak cuma menerima tanpa mesti memproses dan mencerna informasi yang masuk. 

Pada jangka panjang, kemampuan berbicara dan berbahasa akan terhambat perkembangannya karena dengan hanya menonton televisi tanpa memerlukan respon dari penontonnya, sel-sel otak akan diam saja. Penggunaan gadget secara berlebihan juga bisa menjadi penyebab keterlambatan berbicara pada anak. Ketika main gadget, ruang komunikasi cuma terjadi searah sebab anak hanya menuruti instruksi tanpa ada kebutuhan berbicara.

4. Hindarkan menggunakan bahasa secara bersamaan

Ketika si kecil berada dalam tahap belajar bercakap, sebaiknya orangtua cuma memakai satu bahasa ketika berkomunikasi dengan anak. Memakai lebih dari satu bahasa secara bersamaan bisa membikin anak kehilangan fokus dan bingung.

Nah, jika memang tak ada kelainan pada anak, biasanya stimulus tepat yang diberikan dengan penuh kasih sayang bisa mengasah keterampilan bicaranya. Tapi kalau Anda begitu cemas mengenai kemungkinan buah hati memerlukan terapi bicara, Anda dapat berkonsultasi dengan pada ahli seperti psikolog, psikiater, atau dokter spesialis.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun