Hal lain yang tak kalah penting diperhatikan adalah hindari mengambil keputusan ketika sedang marah.
"Waktu yang tepat adalah saat mental dalam kondisi stabil, tidak lemah, dan tidak dalam keadaan emosional. Pilihlah tempat yang bisa membuat tenang. Di saat mental tenang itulah, logika mampu berjalan optimal," tegas Danang.
Pengaruh karakter atau kepribadian seseorang dalam mengambil sebuah keputusan juga tidak serta-merta dapat disimpulkan pasti memengaruhi dalam pengambilan keputusan, karena sangat berhubungan dengan konteks permasalahan tersebut.
"Meski demikian, biasanya tipe ekstrover lebih cepat mengambil keputusan yang didasarkan atas pertimbangan orang-orang di sekitarnya. Sedangkan tipe kepribadian introver biasanya memutuskan atas pertimbangan pribadi dan jarang minta pendapat orang lain," papar Danang.
Dari perspektif berbeda, Irvan justru menilai bahwa pengaruh kepribadian cukup besar dalam pengambilan keputusan.
Menurutnya, dalam Neuro-Linguistic Programming alias NLP, ada yang dikenal dengan Meta Program, yaitu kacamata pikiran seseorang yang selalu digunakan ketika melakukan sebuah tindakan, berinteraksi, berkata-kata.
Contoh, "Meta Program Towards" akan selalu mengambil keputusan sesuai dengan apa yang diinginkan, sedangkan "Meta Program Away From" akan selalu mengambil keputusan berdasarkan apa yang ingin dihindari.
Sementara itu, orang tipe "Meta Program Global" akan mengambil keputusan tanpa mengetahui detail dari apa yang diputuskan. Orang yang memiliki "Meta Program Detail" tidak akan mengambil keputusan sebelum segala sesuatunya dipaparkan secara detail.
Ada pula "Meta Program Internal" - saat orang mengambil keputusan tanpa mendengarkan orang lain. Sebaliknya, orang dengan "Meta Program External" akan mengambil keputusan berdasarkan saran atau pertimbangan orang lain.
Kedua pakar ini sependapat, saran dari orang lain dibutuhkan ketika keputusan menyangkut sesuatu yang diluar pengetahuan atau kemampuan kita.
Ini berarti, kita tidak punya data sebagai bahan pertimbangan, atau berada dalam kondisi emosional dan kita tahu saat mengambil keputusan akan terjadi subjektivitas tinggi. Inilah saatnya membutuhkan pandangan orang lain.