REVOLUSI SPIRITUAL
Zaman ORBA zaman ketakutan
Amien Rais bukan tokoh sembarangan. Nama Amien Rais terdengar disebut hampir diseluruh penjuru dunia. Sejak sebelum reformasi, selama reformasi, pasca reformasi sampai SBY mengakhiri masa tugasnya sebagai Presiden.
Amien Rais adalah seorang penentang Pak Harto yang gigih, tetapi pasti tidak akan menolak jika "dibantu." Â Saat ini Indonesia sudah mulai dengan Indonesia baru dibawah Presiden Jokowi yang memutus sama sekali mata rantai dengan pemerintahan model negara jajahan ORBA yang mungkin disebut Bung Karno jauh hari sebelumnya sebagai NEKOLIM.
Pada zaman ORBA tampaknya ditanamkan kesadaran bahwa dalam hidup bernegara harus ada yang ditakuti. Maka kehidupan bernegara diliputi serba ketakutan.
Rakyat petani, pedagang, nelayan aparat negara sipil maupun militer harus dibuat takut terhadap bahaya laten PKI dan terhadap Presiden Soeharto yang juga ketakutan kalau rahasianya memperlakukan N.K.R.I. terbongkar di dalam negeri. Pada hal sangat diketahuinya bahwa dunia luar menyimpan banyak rahasia itu.
Zaman Jokowi zaman keberanian bernegara
Berbeda dengan zaman Presiden Jokowi. N.K.R.I. harus bebas dari rasa takut sama sekali. Rakyat tidak boleh takut dengan teroris. Ditakuti isu PKI akan bangkit juga tak digubris. Karena PKI sudah tidak ada dimusnahkan Pak Harto.
Rakyat mungkin juga tidak boleh takut dengan neraka. Semakin rakyattakut pada neraka maka negara ini mungkin bisa semakin menjadi lebih mengerikan dari pada neraka yang diangan-angankan.
Semakin hilang rasa takut rakyat akan neraka, maka N.K.R.I. akan semakin terasakan sebagai surga yang nyata.
Rakyat tidak boleh takut neraka. Maksud penulis rakyat tidak boleh takut susah. Penegak hukum tidak boleh takut pada mafia. TNI tidak boleh takut medan perang yang dahsyat dan berat.
Tidak takut disalahkan
Syarat menjadikan N.K.R.I. sebagai surga yang nyata bagi setiap orang adalah cukup menjadi warganegara yang tidak bodoh, produktif yang menghormati dan mentaati aturan negara.
Presiden Jokowi tampak tidak takut disalahkan, dihina, difitnah, dipermalukan maupun dibuli.
Beliau tidak takut salatnya disalahkan atau ditertawakan yang penting jangan sampai dihalangi. Paspampres bisa marah.
Pak Jokowi tampak tidak takut dosa tetapi jelas pantang sengaja berbuat dosa, baik sebagai pribadi maupun sebagai presiden.
Amien Rais dan mereka yang faham ajaran Islam
Amien Rais ternyata juga memiliki keberanian setara dengan Presiden Jokowi. Maka ia tidak takut dihujat dan sama sekali tidak pantang untuk menghujat, menghasut termasuk merendahkan Presiden Jokowi selaku kepala negara.
Amien Rais seorang pemberani dan nekad karena sangat faham dengan ajaran Islam yang dianut; sehingga dia mampu menggunakannya menurut kepentingan pribadinya.
Memang mereka yang merasa sangat "mengerti" ajaran Islam akan tampil dalam wujud berbagai sosok yang berbeda-beda.
Bisa tampil sebagai sosok pribadi yang menyenangkan. Tetapi juga bisa tampil sebagai sosok pribadi yang mengerikan dan yang patut dibenci.
Mengaku Tuhan
Mereka yang sangat "mengerti" ajaran Islam, bisa tampil sebagai sosok pribadi yang dipandang pihak lain sebagai orang yang menganggap dirinya adalah Tuhan.
Sosok yang demikian biasanya menjadi cemohan banyak orang. Bahkan di zaman dulu bisa dibunuh oleh orang Islam sendiri.
Pada hal seseorang mengaku dirinya Tuhan sesungguhnya tidak masalah selama bisa membuktikan atau menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengakuannya. Yang sungguh harus dihindari adalah jika seseorang berani mengaku sebagai seorang nabi. Karena dunia bersaksi bahwa nabi terakhir adalah Muhammad saw.
Hamba Tuhan dan yang dekat
Mereka yang sangat "mengerti" ajaran Islam, bisa merasa dan mengaku dirinya adalah hamba Tuhan. Sehingga mengaku selalu bersimpuh dan bersujud di hadapan Tuhan. Mengaku hidupnya hanya untuk mengabdi kepada Tuhan.
Ada pula sosok-sosok pribadi yang merasa dekat dengan Tuhan sehingga sering didekati oleh mereka yang ingin dapat PetunjukNYA.
Tahu rahasia Tuhan
Mereka yang sangat "mengerti" ajaran Islam, menjadikan ada sosok-sosok yang merasa kenal Tuhan sehingga merasa tahu "rahasia" tentang Tuhan maka mereka berani "mendustakan" KebenaranNYA. Mereka berani menyatakan bicara atas nama tuhan.
Menurut penulis Tuhan tidak memiliki rahasia apa-apa. Yang punya banyak rahasia justru manusia. Bahkan tidak sedikit orang menyembunyikan namanya yang tidak terlihat.
Disaksikan Tuhan
Walau tidak diutarakan. Ada pula sosok-sosok pribadi yang merasa selalu Disaksikan Tuhan. Sehingga perilakunya apa adanya dan kalau bicara pun ceplas ceplos yang sangat mudah di mengerti orang lain. Tidak mau basa-basi. Tidak mau menghina orang lain karena merasa selalu Dilihat NYA.
Â
Orang sufi
Ada sosok-sosok pribadi yang dipandang pihak lain sebagai orang sufi. Â Orang demikian mengaku selalu berusaha mensucikan diri karena sadar dirinya rentan berbuat dosa.
Orang demikian selalu berusaha berfikir suci, berucap benar dan bebuat baik. Orang-orang sufi tidak mau mempunyai prasangka buruk terhadap orang lain.
Ulama yang fasih memaki dan kyai
Ada sosok-sosok pribadi yang merasa tahu agama dan kenal Tuhan lalu merasa layak menunjuk dirinya termasuk ulama. Maka mereka berani tampil garang menyalahkan, memaki bahkan menyakiti perasaan sesamanya.
Ada pula sosok-sosok pribadi yang disebut kyai.
Menurut penulis mereka adalah orang-orang yang membawa Ridho Tuhan. Mereka lebih memperlihatkan sikap seperti Tuhan yang berwujud manusia biasa yang rendah hati suka dengan senyuman. Yang kecerdasannya mencerdaskan sesamanya.
Mereka terlihat menempatkan diri sebagai orang-orang yang menerima dan bersaksi atas kejadian yang disaksikan dan dirasakan.
Penyesatan agama
Dan yang bisa paling berbahaya adalah orang yang merasa paling benar dengan faham agamanya.
Orang yang demikian menganggap semua faham apa pun yang lain adalah tidak benar dan harus dijauhi atau disingkirkan.
Faham yang demikian adalah suatu wujud penyesatan agama. Biasanya bisa mengarah kepada mengharamkan aturan negara dan penggantian sistem pemerintahan, seperti yang diinginkan HTI, dimanfaatkan sisa-sisa kekuatan ORBA, FPI dan beberapa parpol kaum siluman.
Islam mempengaruhi seluruh agama
Sejak awal peradaban, seluruh umat manusia sudah menyadari keberadaan yang disebut dengan sebutan Tuhan. Persepsi mereka tentang Tuhan sesungguhnya tidak berbeda dengan orang-orang masa kini.
Pada masa lampau hampir semua umat manusia menyadari KeberadaanNYA meskipun dengan pesepsi yang berbeda-beda.
Tetapi KeberadaanNYA cenderung dianggap semacam mahluk. Sehingga muncul bermacam-macam wujud berhala yang menakutkan sesuai dengan yang diangan-angankan mereka.
Sampai zaman Nabi Isa as orang masih mempunyai persepsi bahwa Tuhan seperti mahluk. Dan hubungan kedekatan manusia dengan Tuhannya seperti hubungan antara Putera dan Bapa.
Tuhan Memuliakan manusia
Islam adalah ajaran pertama yang menyatakan dengan tegas bahwa Tuhan bukan mahluk seperti yang disangkakan kebanyakan orang hampir di sepanjang sejarah kehidupan sampai saat ini.
Tuhan bukan suatu keberadaan yang harus dipuja dengan ritual-ritual yang harus mengurbankan harta bahkan mengorbankan nyawa manusia.Nyawa manusia sangat mulia. Sangat bodoh dan keji bila nyawa manusia dikorbankan hanya untuk memuja Tuhan.
Menurut Islam manusia Dihidupkan untuk DimuliakanNYA. Bukan untuk dikorbankan.
Nabi Muhammad saw menyampaikan betapa agung dan mulia kedudukan manusia di alam semesta. Sehingga yang disebut dengan panggilan Tuhan pun Menghormati dan Mengagungkan manusia.
Pada awal penyampaian keterangan yang benar tersebut Nabi Muhammad saw sangat ditentang kaumnya. Dihujat dan ditentang oleh paman-pamannya sendiri.
Ternyata kehadiran ajaran Islam telah mempengaruhi seluruh umat manusia pada setiap zaman dalam berperadaban yang mutlak harus memuliakan manusia.
Islam inspirasi pemikiran baru
Hampir semua agama menemukan kebenaran kitab sucinya karena seluruh pemikiran manusia sudah terpengaruh oleh dasar pemikiran Islam.
Islam telah mendorong hadirnya banyak faham yang harus menghormati kedudukan manusia.
Faham humanisme, ateisme, protestan, aliran teologi, filsafat, mazhab-mazhab, sosialisme, komunisme-marxis, marhaenisme. Bahkan Pancasila yang dilahirkan lidah Bung Karno bisa dibuktikan sebagai wujud pancaran Islam yang disampaikan Muhammad saw.
Terbukti bahwa Islam menyempurnakan semua agama sebelumnya. Â Tidak ada agama yang disalahkan. Bahwa kemudian banyak pemeluk agama mengabaikan ajaran agamanya memang tidak bisa dibantah.
Islam menerangkan, menjelaskan, melengkapi dan menyempurnakan semua agama sebelumnya.
Yang perlu dipertanyakan adalah siapa yang harus menyempurnakan ajaran Islam?
Menurut penulis Islam harus disempurnakan oleh umat Islam sendiri. Yaitu dengan cara mengamalkan dengan benar dalam kehidupan bernegara. Meskipun negaranya bukan negara agama--Islam.
Tanpa mengamalkan ajaran agama dalam hidup bernegara, percuma saja diwahyukan oleh para RasulNYA.
Jika orang-orang Islam mengamalkan ajaran agamanya dengan benar dalam bernegara, pasti menghadirkan kedamaian dan ketenteraman hati dalam hidup bermasyarakat yang heterogen. Di negara mana saja.
Demikian. Terimakasih kepada yang telah membaca tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H