Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Fenomena" Amien Rais dan "Penyesatan Islam"

24 Januari 2019   08:28 Diperbarui: 24 Januari 2019   08:48 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ternyata kehadiran ajaran Islam telah mempengaruhi seluruh umat manusia pada setiap zaman dalam berperadaban yang mutlak harus memuliakan manusia.

Islam inspirasi pemikiran baru

Hampir semua agama menemukan kebenaran kitab sucinya karena seluruh pemikiran manusia sudah terpengaruh oleh dasar pemikiran Islam.

Islam telah mendorong hadirnya banyak faham yang harus menghormati kedudukan manusia.
Faham humanisme, ateisme, protestan, aliran teologi, filsafat, mazhab-mazhab, sosialisme, komunisme-marxis, marhaenisme. Bahkan Pancasila yang dilahirkan lidah Bung Karno bisa dibuktikan sebagai wujud pancaran Islam yang disampaikan Muhammad saw.

Terbukti bahwa Islam menyempurnakan semua agama sebelumnya.  Tidak ada agama yang disalahkan. Bahwa kemudian banyak pemeluk agama mengabaikan ajaran agamanya memang tidak bisa dibantah.

Islam menerangkan, menjelaskan, melengkapi dan menyempurnakan semua agama sebelumnya.

Yang perlu dipertanyakan adalah siapa yang harus menyempurnakan ajaran Islam?

Menurut penulis Islam harus disempurnakan oleh umat Islam sendiri. Yaitu dengan cara mengamalkan dengan benar dalam kehidupan bernegara. Meskipun negaranya bukan negara agama--Islam.

Tanpa mengamalkan ajaran agama dalam hidup bernegara, percuma saja diwahyukan oleh para RasulNYA.

Jika orang-orang Islam mengamalkan ajaran agamanya dengan benar dalam bernegara, pasti menghadirkan kedamaian dan ketenteraman hati dalam hidup bermasyarakat yang heterogen. Di negara mana saja.

Demikian. Terimakasih kepada yang telah membaca tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun