Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Mana Jasa Kepahlawanan Pak Harto?

23 November 2018   16:06 Diperbarui: 23 November 2018   17:08 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SARA mulai sering digunakan untuk sekrining secara sangat ketat karena dipastikan ada yang menjadi bahaya laten bagi keselamatan Pak Harto. Yaitu mereka yang dianggap tahu sedikit atau banyak tentang gerak-gerik Pak Harto dalam menjatuhkan Bung Karno.

Pak Harto tidak mau ambil resiko. Siapa pun yang sekiranya akan membuat perkara dengan dirinya dan keluarganya pasti "diselesaikan."

10. Pak Harto terpaksa mundur sebagai Presiden. Maka gagal, mempersiapkan NKRI untuk diwariskan kepada anak-cucunya. Agaknya Pak Harto hanya bisa dikalahkan oleh kesadaran dan kecerdasan para penghuni kampus.

Presiden Jokowi belum perlu menyebut nama Pahlawan

Hukum kehidupan--Hukum Tuhan dan hukum alam.  Selalu bersama-sama menyempurnakan sejarah hidup setiap orang tanpa pilih kasih. Baik penghuni surga maupun neraka.

Kehormatan, nama baik dan jiwa agung seseorang pasti tertulis dalam kitab kehidupan yang nyata.  Lengkap dengan catatan dosa abadi yang dicatat dan selalu dikutuk oleh para pelaku sejarah generasi berikutnya yang tpantang mengulang sejarah pengkhianatan.

Agaknya Presiden Jokowi tidak terlalu perlu untuk membacakan nama-nama mereka khusus  yang layak disebut sebagai pahlawan. 

Biarkan kesempatan tersebut ada di tangan generasi milenial yang akan melanjutkan perjalanan NKRI. Barangkali nama pahlawan akan mulai terbacakan pada 2030

Sangat dikhawatirkan penyebutan nama-nama akan diwarnai kecurigaan berbagai kepentingan dari berbagai pihak. Yang tentunya kurang elok.

Toh dunia internasional menyaksikan pada zaman Presiden Jokowi Bangsa Indonesia sudah ditaburi berbagai penghargaan internasional. Dari atlit sampai menterinya

Yang mungkin perlu dipertanyakan lazimkah seorang ibu negara mendapat penghargaan apa pun dari seorang presiden atas nama negara?

Demikian. Terimakasih kepada yang telah membaca tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun