2. Pak Harto mendapat kekuasaan penuh dari Bung Karno dengan Supersemar.
3. Pak Harto membubarkan PKI dan menangkap beberapa anggota kabinet 100 Menteri. Dan "melucuti" Bung Karno. Â Yang demikian bisa disebut sudah mengambil kekuasaan pemerintah yang sah.
4. Pak Harto membubarkan MPRS dan membentuk MPR
5. Pak Harto mengendalikan semua parpol dan Kesatuan Aksi Mahasiswa.
6. Rakyat dan parpol dihadapi dengan memperkuat dukungan dengan memanjakan GOLKAR yang bukan parpol tetapi dijadikan lebih perkasa dari sebuah parpol.
7. Pak Harto dengan ORBA dan GOLKAR berhasil menempatkan diri sebagai sosok pribadi yang ditakuti oleh seluruh kekuatan Negara dengan semua setiap lembaganya yang ada. Termasuk ditakuti oleh setiap lembaga dalam Angkatan bersenjata dan Kepolisian. Â Pak Harto "ditakuti" semua panglima.
Pak Harto secara diam-diam berhasil menanamkan persaingan dan kecemburuan psikologis di  tiga angkatan bersenjata.  Yang bisa berdampak melemahkan kekompakan ketiga angkatan.
8. Pak Harto bisa berkuasa 32 tahun secara "sah" seperti tanpa salah dan dosa karena UUD'45 bisa ditafsirkan sekehendak hatinya.
Meski UUD'45 membatasi masa jabatan presiden hanya 5 tahun, tetapi tidak melarang berkuasa setiap lima tahun terus berkesinambungan seumur hidup.
9. Pak Harto jelas tidak Pancasilais. Karena itu Pak Harto tidak peduli dengan perikemanusiaan yang adil dan beradab.  Orang-orang PKI dan  yang  dituduh PKI, para pendukung Bung Karno ditumpas habis-habisan sampai tak berkutik.
Pak Harto tidak peduli dengan jasa siapa pun termasuk dengan jasa Bung Karno sebagai penggali Pancasila maupun sebagai seorang proklamator.