Pernyataan bahagia itu  memang pantas disampaikan. Bukan saja karena Presiden mungkin sudah membayangkan ada tanda-tanda yang akan segera membawa perbaikan iklim ekonomi khususnya di Indonesia dan di seluruh dunia pada umumnya .
Tetapi mungkin juga ingin memperlihatkan diri kepada dunia betapa kuat dan perkasa dirinya yang harus mampu menahan hantaman bertubi-tubi dari bangsanya sendiri.
Ditunjukkan kepada dunia bahwa menjadi Presiden NKRI tidak cukup hanya harus bisa merakyat dengan berani ngebut naik motor. Â
Tetapi juga harus berani memberi tanggung jawab dan harus berani bersikap tegas kepada menterinya untuk tidak ragu menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan dari mana pun asalnya.
Presiden bahagia karena berani dan tegas
Mungkin juga sangat disadari oleh Presiden bahwa dunia juga melihat Indonesia memiliki banyak tokoh pakar politik, hukum, tata negara, ekonomi dan agama kelas dunia yang sudah tampak memperlihatkan diri sebagai sosok-sosok pribadi yang lebih pintar dari seorang Presiden Jokowi pilihan rakyat.
Tetapi Presiden sama sekali tidak pernah terkesan memperlihatkan sikap minder atau rendah diri meskipun juga tidak pernah kehilangan sikap sederhana yang menunjukkan kerendahan hati yang harus menghormati siapa pun.
Sangat disadari oleh Presiden. Bahwa dunia juga melihat. Pada awal-awal pemerintahan Presiden Jokowi sudah diwarnai gonjang-ganjing rebutan kursi-kursi di DPR RI. Parpol-parpol terbagi dalam koalisi dan sering membuat macam-macam Pansus.
Ternyata kisruh politik yang demikian agaknya hanya terjadi di Gedung DPR-RI di Senayan, Jakarta saja. Yang di daerah ceritanya berbeda. Sehingga pemerintahan di daerah tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Dunia juga tahu. Meski menteri-menteri Presiden Jokowi ada yang galak dan ada pula yang terlihat agak kurang gaya toh rakyat tidak terlalu peduli. Kecuali mungkin ada parpol dan ormas yang punya kepentingan tertentu.
Hak prerogatif presiden dan tahun politik yang tenang