Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Dagang AS-China, "Perang" antar Timses dan Perang Kesadaran Bernegara

23 September 2018   09:36 Diperbarui: 23 September 2018   09:56 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


REVOLUSI SPIRITUAL

Fenomena perang

Bisa jadi fenomena perang memang harus dialami setiap individu. Paling tidak setiap orang harus "berperang" dengan nafsunya sendiri yang bermacam-macam dan sering kali kacau. Perang dalam diri setiap individu seringkali hanya membuahkan kemenangan sementara atau sekejap dan hanya memberi kepuasan semu atau sesaat saja. Dan selalu menimbulkan haus kemenangan lagi.

Atau perang yang hanya menghasilkan perasaan pengakuan masih gagal meraih kemenangan dengan membawa nyeri siksaan frustrasi yang menyakitkan.  Yaitu sebuah kekalahan yang kemudian harus berusaha bisa ditebus kembali dengan membiarkan nafsu dendam perang terus membara demi kemenangan yang tidak jelas untuk siapa lagi kemenangan itu diperuntukkan.

"Uniknya" perang yang dasarnya hanya ada di diri setiap pribadi yang jelas terbatas ruang gerakannya, sangat mudah menyebar ke segala ruang publik yang seperti tak berbatas. Karena ruang publik hanya dibatasi oleh etika hidup bersama yang tertuang dalam segala aturan yang ada dalam masyarakat---negara.

Ambisi Yahudi Zeonis menguasai dunia

Menurut penulis. perang dagang AS vs Cina tidak lain adalah wujud gambaran maha luar biasa besar sebuah fenomena perang masing-masing individu melawan nafsunya sendiri yang terus menerus merasa terancam kekalahan oleh pihak lain sehingga nafsu memenangkan peperangan terus dikuatkan dan dimoderenkan.

AS mungkin dominan dimiliki oleh  bangsa "orang buangan" yang terdiri kelompok-kelompok kecil berbagai ras pendatang dari benua lain yang tidak mau posisinya sebagai negara adijaya terlihat rendah dan lemah oleh bangsa dari negara mana pun.

Tentu saja posisi sebagai negara adijaya tidak serta merta diinginkan oleh seluruh rakyat Amerika. Melainkan sangat mungkin hanya sangat diinginkan oleh kelompok kecil yang merasa terpaksa harus diakui jadi penguasa dunia yang disebut sebagai kaum Yahudi Zeonis. 

Yahudi Zeonis ingin "menguasai" seluruh dunia karena mereka merasa selalu terancam di mana pun berada. Mungkin hanya merekalah yang benar-benar merasa sebagai bangsa yang terbuang yang tidak diperlakukan secara adil di bumi ini. Di tanah Palestina asal orang Yahudi pun  kaum Zeonis tidak diterima sebagaimana mestinya.

Perang dagang AS-China

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun