Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo "Bom Waktu" Indonesia Bubar 2030?

18 April 2018   07:43 Diperbarui: 18 April 2018   08:49 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang perlu dipertanyakan hanyalah motif suci yang ada di hati dan pikiran Prabowo yang tampak masih ngotot ingin jadi RI Satu. Pada hal Presiden Jokowi masih berhak untuk berbakti pada periode dua?

Pertarungan Prabowo-Jokowi sebaiknya cukup sekali saja pada 2014.  Pertarungan kedua pada Pilpres 2019 akan sangat tidak seimbang meskipun Prabowo bertarung menggunakan cara  cerdik Anies-Sandi menendang Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 yang lalu.  Modal pilihan hati rakyat agaknya sudah merata untuk Presiden-nya.

Pesaing dan Cawapres, Presiden Jokowi

Barangkali Yusril Ihza Mahendra lebih layak maju bersaing melawan Presiden Jokowi. Karena sudah puluhan tahun terlihat ambisinya yang menggebu dan sempat secara tidak langsung memandang Jokowi sebagai prsiden "goblok."

Sosok lain yang pantas dipasang kape'u untuk bersaing dan menggeser Presiden Jokowi adalah Rizal Ramli yang sejak lama memandang "Mas Jokowi" perlu diajari jadi Presiden yang baik karena menurutnya mungkin gampang dibohongi pembantu-pembantunya.

Bagi Presiden Jokowi tidak akan sulit memilih Cawapres-nya. Mereka cukup banyak dan semua sudah siap menerima bila ditunjuk untuk berbakti kepada negara sebagai Wapres mendampingi Presiden.

Tentu saja yang diharapkan seluruh Bangsa Indonesia, semoga  Presiden RI dan Wapres RI 2019-'24 adalah pasangan yang merupakan Dwitunggal yang abadi.

Demikian. Terimakasih dan salam sejahtera kepada yang telah membaca tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun