Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tahun Politik, Presiden Jokowi Melawan Kaum Sontoloyo

12 April 2018   16:07 Diperbarui: 12 April 2018   16:07 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua Kerajaan Islam jelas bukan negara yang bertuhan. Bahwa seluruh rakyatnya, rajanya dan para pemimpinnya bertuhan itu sudah pasti. Tetapi Tuhan yang diimani harus tuhan yang diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Yang aneh. Meskipun negara Islam dan konstitusinya juga berdasar syariah semua negara Islam bukan negara agama. Karena kepala negaranya bukan seorang pemimpin---kepala, agama umat.  

Satu-satunya negara agama yang ada saat ini adalah Vatikan yang kepala negaranya adalah seorang pemimpin agama umat Katolik. Umatnya tersebar di seluruh dunia.

Kerajaan Islam di nusantara walaupun di zaman wali sekalipun, tidak ada yang pernah menjadi negara ketuhanan.

Kerajaan Islam, Demak, Pajang sampai Mataram pun bukan negara yang bertuhan. Karena di kerajaan-kerajaan tersebut tidak berpantang menumpahkan darah manusia.

Sampai saat ini pun belum ada negara yang bertuhan, selain NKRI.

Saat ini. Semua negara Islam masih diramaikan dengan perjuangan menyelamatkan negara dengan membawa kebinasaan tidak sedikit atas jiwa rakyat.

Sedang pemerintah Indonesia sedang berjuang tidak menyelamatkan negara.  Melainkan sedang berjuang mengejar "kemajuan dunia" yang sudah beberapa dekade mendahuluinya; dan sedang melawan kaum sontoloyo yang masih akrab dengan mafia, koruptor, bandar narkoba dan para uztad aliran sesat yang sangat rakus dengan uang haram dan suka menyebar "santed" di mana-mana.

Kaum sontoloyo penyebar politik santet

Wabah santet yang sedang disebarkan oleh kaum sontoloyo  di medsos berupa hoax, fitnah, provokasi, ujaran kebencian, pura-pura tolol, goblok --- tidak mengerti, kenapa pembangunan infra struktur dibutuhkan negara dan rakyat.  Dan juga pura-pura nggak ngerti bahwa utang negara di zaman "Now" sangat jelas bermanfaat menyejahterakan rakyat yang bisa dinikmati seluruh rakyat.

Banyak bibir nyinyir-nyinyir menyidir-nyindir layaknya para kafirun membaca mantera karena kehabisan ide menghatam Pak Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun