Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Fahri Hamzah Ngotot Ingin KPK Dibubarkan?

27 Februari 2018   20:38 Diperbarui: 27 Februari 2018   20:39 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

KPK dianggap merusak tatanan bernegara

Masyarakat Indonesia sangat tahu benar bahwa Fahri Hamzah adalah tokoh depe'er yang terkesan sangat sombong dan terkesan tidak takut kepada siapa pun.

Sosok yang seorang ini sangat lantang dan terang-terangan menuduh KPK seperti kelompok jahat yang merusak kehidupan bernegara.

Banyak tokoh negeri ini telah jadi korban otete KPK yang sangat menista martabat yang ditangkap.

Sekandal e-katepe adalah bohong

Fahri Hamzah terang-terangan mengatakan bahwa skandal e-katepe adalah bohong belaka. Hanya sebuah cerita khayalan Nazaruddin. Tidak ada sama sekali kerugian negara yang disebut sampai dua trilyun lebih.

Kefasihan Fahri membeberkan cerita buruk KPK memberi kesan bahwa dia sangat tahu banyak sisi lain  atau seluk beluk permainan kelas tinggi tentang e-katepe. Terkesan Fahri seperti ada di dalam yang bermain.

Bagi Fahri. Bahwa ada rekaman-rekaman, pengakuan-pengakuan yang terkait dengan skandal e-katepe dan juga tewasnya Johanes Marleen warga negara Amerika agaknya mungkin belum bisa diakui menjadi bukti penting dalam kasus yang menggemparkan ini. Bukan bukti kerugian negara. 

Fahri melawan KPK, melawan Jokowi

Agaknya melawan KPK secara terang-terangan adalah satu-satunya setratergi penting untuk mengambil posisi berseberangan melawan Presiden Jokowi secara total. Tanpa kompromi. Agar terkesan tidak ada gunanya Presiden Jokowi bersikap ramah terhadap Fahri kecuali harus bersikap bisa memahami dan sungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun