Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Saudara Jika Pendukung Ahok Paksakan Tuntutan Bebas

15 Mei 2017   15:44 Diperbarui: 15 Mei 2017   16:11 1870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Kalau pemerintah dianggap tidak adil sebaiknya ditunjukkan secara jelas bagaimana yang adil kepada rakyat tersebut kepada pemerintah. Karena kebijakan pemerintah adalah hasil musyawarah dengan para wakil rakyat.  Bukan musyawarah dengan wakil parpol.

       Menurut pandangan penulis. Adil itu wujud kesatuan ucap, sikap dan perbuatan yang menghargai, mengakui, melindungi dan menjaga hak orang lain, yayasan, badan hukum  atau negara. Pemerintah yang adil berarti negara menghargai, mengakui, melindungi dan menjaga  hak setiap warga negara.

       Seorang warga negara yang adil pasti menghargai, mengakui, melindungi dan menjaga hak sesama warga negara yang lain, yayasan, badan hukum serta lembaga-lembaga yang ada. Dan sudah pasti  juga menghargai, mengakui, melindungi dan menjaga hak dan kewajiban negara.

       Saat ini mulai ada gejala ajakan untuk memaksakan tuduhan sudah sebagai kebenaran. Termasuk melontarkan tuduhan kepada pejabat negara. Hal demikian tampak dilakukan secara massif. Seperti tanpa ada usaha pencegahan.

       Sehingga fitnah pun seperti juga ramalan ahli nujum bisa dijual untuk menarik massa berbondong-bondong mengelabuhi mata dunia. 

       Pada hal dunia sejak lama sudah tahu tentang sifat orang Indonesia. Baik yang buruk maupun kebaikannya yang sulit bandingannya dengan bangsa-bangsa lain.

       Dunia sudah dalam satu suasana. Tidak ada lagi tempat sembunyi di atas bumi. Persembunyian yang agak aman cuma di dalam dada setiap orang. Wajar jika sementara orang ada yang melindungi diri dengan berbohong.

       Maka sosok Habib Rizieq Sihab makin tampak jelas di dalam jubah dan sorbannya yang cuma untuk label bebas menghujat siapa pun yang harus dihujat. Demi kepentingan terlarang dalam semua agama. Meskipun dia  sembunyi.

       Mutlak harus hati-hati para tokoh bicara. Jangan asal ucap menuduh, lidah bisa membunuh siapapun dengan apa yang diucapkan. Termasuk membunuh yang mengucapkan sendiri.

       Menantang, merendahkan dan menghujat pemerintah tidak akan mengangkat citra kepribadian siapapun sebagai seorang pemberani. Selain hanya merendahkan harga diri sendiri.

      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun