Agus HY mendapat tugas berat.Melanggengkan nama besar keluarga.
SBY sendiri tampaknya masih punya beban yang semakin berat terhadap negara. Yang seharusnya tidak pantas lagi bagi mereka yang sudah usai perannya sebagai pejabat negara.
Selain masih harus berkepentingan mengarahkan para kader Partai Demokrat. Menata peran Agus HT dan Ibas dalam bernegara. SBY agaknya juga sibuk melayani gangguan arwah Munir dari akhirat yang terpaksa diwujudkan oleh Presiden Jokowi dengan menanyakan laporan TPF kasus terbunuhnya Munir.
SBY sebaiknya segera menyadari. Seorang prajurit yang menjadi pejabat negara—presiden, pada akhir masa bakti, sebaiknya bercita-cita “madeg pandito,” seperti yang diimpikan Pak Harto yang tidak pernah terwujud sampai akhir hayatnya.
Mungkin yang jadi penjabat negara—presiden, sebaiknya berasal dari tokoh pengusaha-pengusaha yang bersih. Seperti di negara kapitalis (?)
Bagaimana jika tokoh-tokoh dari militer jadi presiden? Tidak masalah, semua ada aturannya. NKRI negara demokrasi. Banyak prajurit TNI yang berjiwa ulama. Mereka punya naluri prajurit harus membela dan menyelamatkan jiwa bangsanya.
Bagaimana jika seorang ulama jadi presiden di NKRI? Mungkin harus ditanyakan dulu kepada umat-umat yang memeluk berbagai agama dengan aliran atau mahzab masing-masing. Yang penting jangan sampai terjadi salah menterjemahkan yang bisa berdampak salah memahami dan salah mengamalkan surat Al Maidah 51.
Gara-gara di Pulau Seribu lidahAhok menyebut Al Maidah 51. Pidatonya bisa “divermak” dalam versi lain. Maka Ahok dituduh menistakan agama, Alqur’an dan ulama.