Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Etika Diri Memahami Kitab Suci

11 Oktober 2016   15:48 Diperbarui: 11 Oktober 2016   16:01 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Hampir semua ajaran agama terpecah-pecah menghadirkan dan membentuk berbagai faham, golongan, mahzab dan aliran.

Hal itu terjadi karena ajaran agama itu hidup dan selalu merangsang hadirnya pemikiran baru yang menambah pengertian dan pemahaman mereka yang beragama tentang agamanya. Mengingat bahwa setiap detik kehidupan ini senantiasa menghadirkan perubahan untuk kehidupan baru. Agar hidup ini selalu menyenangkan dan tidak mengekalkan kenjenuhan yang membosankan dan melelahkan. 

Dan agar apa yang diajarkan agamanya bisa diamalkan dengan sempurna oleh pemeluknya.

Sebaliknya. Bagi mereka yang mengaku sebagai umat beragama yang taat dan sudah benar dalam beragama, seringkali tidak mau berfikir menyesuaikan perubahan yang dihadirkan setiap zaman.

Begitulah yang terjadi di kalangan masyarakat beragama sejak zaman dahulu kala. Sehingga hadirnya agama—ajaran, baru senantiasa mendapat perlawanan oleh orang-orang yang sudah beragama pada masa itu. Maka sangat wajar jika kehadiran setiap Rasul senantiasa disambut dengan hinaan, cemohan, ejekan bahkan fitnah dan permusuhan oleh mereka yang sudah memeluk suatu agama.

Dan Nabi Muhammad SAW hadir di muka bumi karena hampir seluruh umat manusia yang beragama semakin jauh menyimpang dari ajaran para RasulNYA. 

Banyak ulama dan ahli kitab pada waktu itu menunjukkan sikap seolah-olah dirinya lebih mengerti dari para Rasul sendiri. Ditafsirkannya firman-firman Rasul berdasar pengalaman yang dialami secara pribadi.

Maka tak bisa terhindarkan perselisihan faham antar ulama. Dan lahirlah berbagai mahzab yang kadang-kadang bisa berselisih secara abadi. Seperti adanya golongan syiah, sunni, wahabi, syafii, bukhari, hambali, muslim dan sebagainya. 

Pada hal Nabi Muhammad SAW dihadirkan untuk memberi penerangan kepada seluruh umat manusia yang kembali ada dalam kegelapan memahami apa yang difirmankan para Rasul sebelumnya.

Akhir-akhir ini sering nyaring diteriakkan ada pelecehan agama dan ada juga penistaan—penghinaan,  agama. Apa sih yang disebut pelecehan dan penghinaan  agama? Jangan-jangan kebodohan memahami ajaran agama dianggap menghina dan melecehkan ajaran agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun