Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menangkal Provokator Frustasi Pilkada 2017

23 September 2016   09:08 Diperbarui: 23 September 2016   09:11 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Pilkada 2017 sudah di depan mata.

Rakyat akan dipersilahkan oleh negara untuk memilih pasangan cagub-cawagub yang dipercaya sebagai pasangan terbaik dari mereka yang terbaik untuk menerima mandat dari rakyat sebagai gubernur kepala daerah dan wakilnya. Di daerah masing-masing.

Semua calon yang ditampilkan dalam pilkada dipastikan sah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan undang-undang.

Tidak ada larangan memilih pasangan tertentu karena faktor tertentu. Melarang orang lain memilih pilihannya adalah tindakan bertentangan dengan undang-undang dan melawan hukum. Bisa dituntut di pengadilan dan dikenai sanksi atau dihukum.

Akhir-akhir ini ramai terbaca di dunia maya—medsos. Amien Rais, Hidayat Nurwahid dan beberapa orang yang lain. Terkesan seperti minta—memprovasi,  kepada warga Jakarta yang sudah tidak sebodoh yang mereka duga. Untuk tidak memilih patahana Ahok.

Siapa yang harus dipilih dan kenapa dia yang harus dipilih? Amien Rais, Hidayat Nurwahid dan mereka yang “didekatnya” tidak berani menyebutkan namanya. Atau mungkin karena belum tahu kalau tidak atau belum ada orangnya.

Apakah warga Jakarta harus memilih Yusril atau Sandiaga? Boleh saja. Tetapi janganlah ada provokasi yang melarang warga Jakarta memilih Ahok.

Warga Jakarta akan tak peduli dengan siapa Yusril, Sandiaga Uno, Amien Rais atau Hidayat Nurwahid yang baru bisa omong saja menjanjikan akan ada yang lebih baik dari Ahok.

Sementara ini warga Jakarta sedang menanti hasil kerja Gubernur Ahok selesai dengan sempurna. Membangun dan menyejahterakan warga Jakarta dan terbebas dari bahaya laten korupsi, premanisme, mafia dan kemunafikan birokrat.

Pilkada 2017. Mudah-mudahan merupakan tanda awal pemimpin seluruh Indonesia adalah jajaran pemimpin yang Pancasilais.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun