Mohon tunggu...
Ashari Setya
Ashari Setya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lelaki, manusia, terbuat dari tanah, bernafas dengan paru-paru, memakan nasi, meminum air.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sorot Mata yang Menyelamatkan Dunia

19 Juli 2018   10:14 Diperbarui: 19 Juli 2018   10:13 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Esoknnya, Pelangi teriak dari dalam kamarnya.

"Ayaaah" Teriak Pelangi
"Ada apa nak?"
"Apakah ini sudah pagi?"
"Ini sudah pagi nak"
"Lalu kenapa masih hari masih gelap dan lampu kamar tetap dimatikan?"

Tak kusangka, kedua bola mata Pelangi pun telah lenyap dari ditempatnya. Jangan-jangan bola mata si Pelangi sudah dijadikan tumis bola mata untuk sarapan pagi ini oleh ibunya sendiri?

Kudatangi istriku,
"Bola Mata anakmu lenyap, apa kau yang mencongkelnya?"
"Iya, dan sudah ku siapkan tumis bola mata anakmu sendiri di atas meja makan untuk sarapanmu"
"Brengsek kau!!"

Hari-hari berlalu, tiba-tiba sepulang dari pasar, istriku mengurung diri di dalam kamar, menyendiri, duduk meringkuk memojok di ujung kamar tidur sambil menangis tersedu-sedu.

"Ada apa?" tanyaku pelan sambil kudekati dan ku elus rambut panjangnya yang indah dan wangi itu.

"Aku salah, aku berdosa, aku manusia bejat. Segera congkel mataku ini dan sumbangkan kepada anak-akak yang dulu telah ku congkel bola matanya. Kasihan para anak-anak yang sudah kucongkel kedua bola matanya. Tak semestinya anak-anak itu kehilangan penglihatannya" Jawab istriku dengan tetap suara sesunggukan karena tangisnya.

"Aku salah, tak semua orang di dunia ini beringas dan berengsek. Aku baru saja bertemu dan melihat seseorang yang mempunyai sepasang bola mata yang sangat indah, bulat, lebar dan berseri-seri. Sorot mata yang menentramkan, meneduhkan dan membawa kedamaian. Kalau semua orang mempunyai bola mata dan sorot mata seperti itu pasti dunia ini akan aman dan jauh mengasyikkan, seharusnya anak-anak yang telah aku kucongkel bola matanya bisa melihat sosok pemilik bola mata yang indah itu"

"Semua orang harus bertemu si pemilik Bola Mata yang indah itu untuk melihat bola mata serta sorot matanya. Tak akan ada bosan-bosannya seseorang melihat matanya yang indah itu. Sorot mata inilah yang nantinya akan mendamaikan dunia, yang akan menyelamatkan dunia"

"Kau tahu suamiku, sorot mata tak bisa berbohong, termasuk sorot mata politisi yang paling bajingan sekalipun dan kau tahu kenapa aku memilihmu menjadi suamiku? Karena sorot mata mu yang begitu jujur"

"Dan soal melihat Tuhan, bukan mata yang harus disalahkan, bukan mata yang harus dicongkel jika tak dapat melihat Tuhan. Mata hanya bisa melihat apabila ada cahaya, jika belum bisa melihat Tuhan mungkin cahaya itulah yang belum ada. Seperti halnya kau yang tak akan mampu melihat benda yang ada di dalam ruangan yang gelap gulita meskipun kau tidak buta. Benda itu hanya bisa kau lihat jika ada cahaya yang menyinari ruangan itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun