Mohon tunggu...
Muhammad Asfhadhafi
Muhammad Asfhadhafi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Progammer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan CCTV sebagai Penanggulangan Pelecehan Seksual di Stasiun Manggarai

28 November 2023   21:22 Diperbarui: 28 November 2023   21:54 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Video luaran atau output hasil wawancara yang telah kami buat :


Pembahasan 

Tingkat pelecehan seksual di Stasiun Manggarai saat ini tidak disebutkan secara spesifik dalam sumber yang diberikan. Namun, sebanyak 70 kasus pelecehan seksual terjadi di KRL Commuter Line di tahun 2022. Teknologi CCTV atau kamera pengawas dapat membantu mendeteksi, merekam, dan mencegah tindakan pelecehan seksual di stasiun kereta api. Dampak positif meliputi meningkatkan keamanan, namun dampak negatif meliputi ketahanan privasi. Efektivitas penggunaan CCTV atau kamera pengawas dalam penanggulangan pelecehan seksual dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti penempatan kamera, jumlah kamera, dan kecanggihan teknologi yang digunakan.Masyarakat di stasiun kereta api merasa lebih aman dengan penggunaan CCTV atau kamera pengawas. Pada tahun 2010, Menteri Perhubungan Indonesia, Freddy Numberi meresmikan gerbong Kereta Api Khusus Wanita (KKW) di Depok, Jawa Barat sebagai salah satu wujud pelayanan transportasi Kereta Api terhadap publik. Kereta Api Khusus Wanita bertujuan untuk mengurangi tingkat pelecehan seksual dan perilaku kekerasan terhadap wanita di dalam angkutan umum. Dengan adanya gerbong kereta api khusus wanita diharapkan para perempuan pekerja maupun perempuan yang membawa anak kecil (batas usia 10 tahun) mendapatkan keamanan dan kenyamanan, sehingga kereta api ini akan menjadi alternatif transportasi yang lebih menarik jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya (Dephub, 2010) .

Penutup 

Hasil analisis data dari wawancara yang dilakukan pada empat individu menunjukkan bahwa masalah pelecehan seksual di Stasiun Manggarai sangat kompleks. Meskipun pendapat berbeda tentang apa yang dilakukan CCTV, semua orang tahu betapa pentingnya menggabungkan teknologi dengan pengawasan manusia. Diakui bahwa berkolaborasi dengan petugas dan berpartisipasi secara aktif di antara penumpang merupakan bagian penting dari menciptakan lingkungan yang lebih aman di stasiun. Meskipun ada hambatan, upaya untuk meningkatkan sistem keamanan terus dilakukan melalui penggunaan teknologi canggih dan partisipasi aktif semua pihak.  Tingkat pelecehan seksual di Stasiun Manggarai saat ini tidak disebutkan secara spesifik dalam sumber yang diberikan. Namun, sebanyak 70 kasus pelecehan seksual terjadi di KRL Commuter Line di tahun 2022 , teknologi CCTV atau kamera pengawas dapat membantu mendeteksi, merekam, dan mencegah tindakan pelecehan seksual di stasiun kereta api, dampak positif meliputi meningkatkan keamanan, namun dampak negatif meliputi ketahanan privasi, efektivitas penggunaan CCTV atau kamera pengawas dalam penanggulangan pelecehan seksual dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti penempatan kamera, jumlah kamera, dan kecanggihan teknologi yang digunakan, masyarakat di stasiun kereta api merasa lebih aman dengan penggunaan CCTV atau kamera pengawas. 

Saran 

Kampanye kesadaran masyarakat tentang pelecehan seksual dan peran CCTV dalam menjaga lingkungan aman sinergi kuat antara masyarakat, petugas keamanan, dan pihak berwenang Mengoptimalkan teknologi CCTV, termasuk CCTV ANALITIK, untuk mendeteksi dan mencegah pelecehan. menambahkan pengawas manusia ke lokasi rawan dan memberikan pelatihan kepada petugas keamanan Penanganan pelecehan yang cepat dan adil, serta dukungan kepada korban Pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pelecehan seksual. lebih banyak kontrol dan sanksi yang tegas untuk pelanggaran. Evaluasi rutin terhadap seberapa efektif tindakan keamanan dan membangun solusi yang fleksibel.  

Ucapan Terima Kasih 

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada beberapa pihak yang telah memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung Terima kasih kepada: Bapak Humas PT.KAI COMMUTER (Bapak Suwandhana), bapak/ibu dosen pembimbing yaitu Pak Ahmad Muzaki, M.Pd. dan Ir. Yuliana Yuli W. MM. MH. yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berharga dalam penyusunan tugas proyek ini, Teman-teman sekalian yang telah memberikan dan bantuan dalam pelaksanaan tugas proyek ini. Semua kontribusi dan dukungan yang diberikan oleh pihak-pihak tersebut sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan tugas proyek ini. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya dan semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan dalam setiap langkah kita ke depan.

Referensi 

Gunawan, E., & Margaret, M. (2022). 

Situational Crime Prevention terhadap Pelecehan Seksual di Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Anomie, 4(1), 1-10. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun