Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Dualitas Buruh sebagai Penentu Keberlanjutan AI

20 November 2024   20:46 Diperbarui: 20 November 2024   21:21 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Misalnya, AI dapat membantu pekerja melakukan tugas-tugas yang berulang sehingga mereka bisa fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif dan bernilai tambah. Dengan cara ini, buruh tetap relevan sebagai faktor produksi dan, pada saat yang sama, mampu menjaga daya beli mereka sebagai konsumen.

Keseimbangan Adalah Kunci

Dalam konteks ini, kebijakan dan pendekatan inovasi menjadi sangat penting. Kita harus memastikan bahwa setiap kemajuan teknologi tidak hanya mementingkan efisiensi produksi, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap pasar tenaga kerja dan daya beli masyarakat. 

Gerakan buruh dan organisasi buruh bisa memainkan peran besar di sini dengan mendorong dialog antara pekerja, pengusaha, dan pembuat kebijakan.

Jika tidak dikelola dengan hati-hati, kita bisa menghadapi paradoks besar: teknologi yang diciptakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia justru berujung pada ketimpangan ekonomi yang lebih besar dan penolakan sosial yang meluas. 

Oleh karena itu, saat kita melangkah ke era AI, kita harus memastikan bahwa teknologi ini bekerja untuk mendukung peran ganda buruh sebagai faktor produksi dan konsumen. Dengan begitu, kita tidak hanya menciptakan teknologi yang canggih, tetapi juga menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun