Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menantang Filsafat Emergence

10 November 2024   11:12 Diperbarui: 19 November 2024   05:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan organisme hidup yang paling sederhana (seperti bakteri) sangatlah kompleks, dengan proses biokimia yang rumit dan sistem pengaturan mandiri. Kompleksitas ini menunjukkan bahwa peralihan dari benda mati ke benda hidup tidak bisa dilihat sebagai akibat sederhana dari berkumpulnya molekul-molekul. Sebaliknya, hal ini mungkin memerlukan tingkat pengorganisasian, aliran informasi, dan pengorganisasian mandiri yang lebih dalam yang melampaui reaksi kimia dasar.

Kesulitan dalam menciptakan kembali bentuk kehidupan sederhana dari bahan dasar menggarisbawahi fakta bahwa kehidupan lebih dari sekedar molekul yang tersusun dalam urutan tertentu---kehidupan adalah sistem dinamis dengan proses fungsional seperti metabolisme, penyimpanan informasi, replikasi, dan pengaturan diri, yang mana tidak dapat dengan mudah ditiru dari awal.

Jadi kehidupan bukanlah fenomena materialistis semata yang dapat direduksi menjadi interaksi fisika dan kimia dasar. Sebaliknya, hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa kehidupan memerlukan masukan eksternal---mungkin dari prinsip panduan atau kekuatan non-material---yang melampaui interaksi molekul. Hal ini menunjukkan pentingnya peran faktor eksternal (misalnya campur tangan ilahi, informasi tingkat tinggi) dalam perkembangan kehidupan.

Kita melihat bahwa kehidupan bukan sekedar hasil dari proses material, namun melibatkan dimensi tambahan, seperti kesadaran, kecerdasan, atau informasi yang belum sepenuhnya dipahami atau diukur. Dalam konteks ini, kehidupan tidak "muncul" secara langsung dari benda mati, dan penciptaan kehidupan memerlukan sesuatu yang lebih dari sekedar akumulasi molekul, RNA, atau unsur-unsur biologis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun