Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dapatkah Relativitas Umum Menjelaskan Konsep Dilatasi Waktu dalam Al Qur'an

22 Oktober 2024   10:20 Diperbarui: 27 Oktober 2024   12:57 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kerangka Acuan dalam Konsep Waktu

Dari 6 titik ayat-ayat al Qur'an seperti tersebut di atas yang bisa dipahami sebagai konsepsi tentang relativitas waktu maupun dilatasi seperti tersebut di atas, semua ini membawa kita mengerti bahwa :

1. Relativitas waktu tergantung kepada kerangka acuan. Waktu satu hari di sisi Allah bisa setara dengan seribu tahun dalam hitungan manusia di Bumi.

2. Relativitas waktu tergantung kepada kerangka gerak. Rotasi Bumi, juga Revolusi Bulan dan Bumi menunjukkan hubungan antara kerangka gerak dengan kerangka waktu. Analoginya seperti hubungan antara roda gigi jam yang menunjukkan detik dengan roda gigi yang menunjukkan menit. Satu hari dan satu tahun di Jupiter berbeda dengan satu hari dan satu tahun di Bumi. 

3. Relativitas waktu tergantung kepada kecepatan. Waktu yang berlaku pada para malaikat yang bergerak pulang pergi Bumi - Arsy bergerak lambat. Semakin cepat malaikat bergerak, perlambatan waktunya semakin besar. Dalam konstruksi kecepatan ini waktu bisa melambat bukan saja sehari setara seribu tahun, tapi bahkan sehari setara lima puluh ribu tahun. 

4. Relativitas waktu tergantung kepada ruang atau tempat. Waktu di Arsy lebih lambat ketimbang di Bumi. Waktu di semesta awal berjalan lebih lambat daripada di semesta kontemporer. Waktu di permukaan Bumi berjalan lebih lambat dari waktu di luar angkasa. Waktu di sekitar event horizon tidak setara dengan waktu di dalam black hole. 

5. Relativitas waktu tergantung kepada dimensi. Orang tidur seperti Ashabul Kahfi dan manusia di alam barzah merasa waktu berjalan sangat lambat dibandingkan dengan manusia yang dalam keadaan sadar maupun manusia yang masih hidup di dunia. Dalam semesta manifold, waktu mengalir dengan kecepatan berbeda.  Ini bisa menjadi perspektif baru dalam kita memandang relativitas waktu dan dilatasi waktu. 

Jadi konsep relativitas waktu dan dilatasi waktu dalam Al Qur'an terikat dengan kerangka acuan, ruang, dimensi, gerak, dan kecepatan.

Bagaimana Dilatasi Waktu Dipahami

Jika relativitas waktu dan dilatasi waktu tergantung kepada kerangka acuan, ruang, dimensi, gerak, dan kecepatan seperti kesimpulan sementara kita di atas, maka implikasinya waktu dapat dipahami dan dihitung sebagai berikut:

1. Putaran atau siklus. Analogi sederhana dari pendekatan ini adalah seperti roda gigi pada mesin jam di mana satu putaran penuh roda gigi  menit setara dengan enam puluh putaran roda gigi detik. Jadi jika suatu peristiwa fisika, kimia, dan biologi ketika berada dalam suatu sistem mengalami 10 siklus, sementara entitas yang sama dalam sistem lainnya hanya terjadi satu kali siklus, maka dapat dikatakan sistem kedua mengalami perlambatan waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun