Teori Tiga Pedal (TTP) mengidentifikasi tiga variabel sukses yaitu motivasi diri dan efikasi diri (diasosiasikan dengan pedal gas), hard skill (diasosiasikan dengan pedal kopling), dan resistensi lingkungan (diasosiasikan dengan pedal rem). Dalam teori ini sukses dicapai selaras dengan kemampuan kita menggunakan atau 'mengemudikan" ketiga variabel tersebut sesuai dengan kebutuhan dan permintaan lingkungan.
Berbeda dengan teori-teori yang lain yang semakin tinggi bobot yang diberikan kepada setiap parameter, maka semakin baik dan semakin sukses seseorang itu, dalam TTP ini bobot yang diberikan tidak harus selalu tinggi, tapi bisa tinggi dan rendah sesuai dengan keadaan dan kondisi lingkungan. Jadi koefisien parameternya bersipat kontigensi. Jadi seseorang jika ingin sukses bukan saja harus memiliki segala parameter yang dibutuhkan untuk sukses melainkan juga harus selalu terhubung dengan lingkungan agar bisa mengukur bobot yang dibutuhkan dan mengatur serta menggunakannya secara fleksibel.
Konsep lingkungan dalam TTP dijelaskan dan diuraikan lebih lanjut dalam Teori Sukses Berbasis Pasar (TSBP). Ini artinya lingkungan yang dimaksud dalam TTP adalah pasar.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa dalam TSBP ini jika seseorang ingin sukses sebagai pedagang, maka dia harus menemukan produk, jasa, dan bisnis yang dibutuhkan pasar. Jika ingin menjadi karyawan yang sukses, maka dia harus memiliki hard skill dan soft skill yang dibutuhkan industri atau perusahaan. Pasar yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda. Untuk menjadi ilmuwan yang sukses mungkin butuh IQ yang tinggi, tapi itu tidak dibutuhkan untuk menjadi entertainer dan olahragawan yang sukses. Ikuti dan penuhi saja kebutuhan pasar, maka pasti sukses.
Lets say,"Kamu hanya perlu mambawa diri kamu ke pasar yang sesuai atau membentuk diri kamu sesuai kebutuhan pasar. Selama kamu dibutuhkan pasar dan selama kamu bisa memenuhi kebutuhan pasar, maka selama itu pula kamu akan sukses."
Lihat Juga:
https://www.kompasiana.com/asepsetiawan3992/61f9ff7fb4616e37f476e073/integral-theory-of-motivation
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H