4. Keluarnya Pekerja Dengan Kualifikasi Baik.
Pekerja dengan kualitas dan kualifikasi baik hanya bertahan paling lama satu tahun. Tidak sedikit yang hanya bertahan 3 bulan saja.
Sejumlah besar pekerja yang berstatus "asset" menyatakan resign secara bersamaan ketika seseorang yang dianggap tidak kompeten dan tidak cukup kapabel diangkat menjadi salah satu pimpinan.
5. Gaji Sangat Rendah, Jam Kerja panjang, dan Beban Kerja yang Berat.
Pekerja yang berperan sebagai Security, OB, Laundry, dan Dapur menjalani jam kerja lebih dari 8 jam bahkan mencapai 12 jam dengan tingkat upah yang paling rendah di lembaga itu.
OB harus bersedia melakukan pekerjaan apapun yang diminta dan diperlukan untuk dilakukan, pun jika itu bukan tugasnya.
6. Manajemen Otoriter, dan Pekerja Bekerja di Bawah Tekanan dan Ancaman.
Ketimbang menggunakan manajemen model Y yang partisipatif, manajemen banyak menggunakan manajemen model X. Peraturan kerja ketat, kerja diawasi dengan ketat, PHK dan SP digunakan untuk mengancam agar kinerja lembaga dicapai dan peraturan lembaga ditaati. Manajemen sering menolak saran dan masukan dari pekerja. Manajemen menggunakan kalimat sarkasme dan tidak santun kepada pekerja dalam memberikan instruksi kerja.
7. Eksploitasi Terhadap Individu yang Lemah.
Pekerja baru atau pekerja yang "tidak enakan" ataupun pekerjaan yang "mauan" dimanfaatkan dan dielsploitasi untuk melakukan pekerjaan apapun di luar job desk, melebihi jam kerja, bahkan bekerja di hari libur tanpa kompensasi.
8. Aturan Kepegawaian yang Tidak Sesuai Undang-undang dan Tidak Mencerminkan Keadilan.