Hore Einstein Salah
Nobel Fisika 2022 merayakan dua hal yaitu, fenomena entanglement dalam Fisika Kuantum benar dan, yang kedua adalah Einstein salah. Mengetahui Einstein salah jadi terasa seperti kemenangan besar. Tidak mudah membuktikan Einstein salah. Dia adalah ikon sains dan kegeniusan. Membenturkan eksperimen pikiran seperti EPR Paradox dengan eksperimen pikiran juga yaitu Bell's Inequality tidak serta merta membuktikan Einstein salah.Â
Sains Dilahirkan dan Dibunuh Oleh Filsafat
Einstein suka sekali melontarkan idiom filsafat. Untuk menyanggah fenomena superposition, dia mengatakan,"God doesn't play dice". Sedangkan untuk menolak fenomena entanglement, dia melontarkan istilah "Spooky action at distance".
Walaupun begitu, Einstein tidak berhenti pada titik pernyataan filsafat saja, dia juga membangun model matematika dan fisika untuk membuktikan kebenaran pernyataannya. EPR Paradox misalnya dikembangkan untuk melawan fenomena entanglement.
Bahkan Relativitas Khusus terutama Relativitas Umum terinspirasi dari filsafat Hume tentang relativitas ruang dan waktu. Bisa dikatakan bahwa Relativitas Khusus dan Relativitas Umum adalah bentuk matematis dari filsafat David Hume sebagaimana tertuang dalam bukunya Treatise of Human Nature.
Einstein dari sisi ini bisa dikatakan berhasil mengawinkan Filsafat dengan Fisika dan Matematika. Tapi di sisi lain juga telah mengacaukan fakta Sains dengan Filsafat.
Hal ini terlihat ketika dia merumuskan konstanta kosmologi atau lambdha. Semesta yang mengembangkan sebenarnya adalah konsekuensi logis dari Relativitas Umum, tapi karena mindset Einstein adalah semesta yang statis, maka dia merekayasa konstanta kosmologi itu. Walaupun di kemudian hari, konstanta kosmologi itu digunakan juga, tapi vektornya berubah dari negatif menjadi positif.
EPR paradoks juga bisa dianggap rekayasa matematika dari Einstein untuk membantah fenomena entanglement dalam Mekanika Kuantum.
Walaupun begitu, kita menangkap kegelisahan Einstein karena adanya kesenjangan yang besar antara realitas kuantum dengan realitas fisika dan biologi dalam keseharian kita manusia.
Arus Utama Sains
Teori Evolusi, Teori Relativitas baik Relativitas Khusus maupun Relativitas Umum, dan Teori-teori dalam Mekanika Kuantum mengisi alam pemikiran sains saat ini. Tapi seberapa baik setiap teori itu menjawab tantangan dan menjelaskan realitas?
Secara umum dikatakan bahwa proses biologi bisa dijelaskan dengan Kimia dan proses kimia bisa dijelaskan dengan Mekanika Kuantum.