Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3 Pendekatan Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

29 April 2023   12:22 Diperbarui: 29 April 2023   12:35 15539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: olahan canva.com

Pendekatan Dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Guru memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Ada 3 pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, yaitu:

  • Menggunakan deskripsi
  • Menggunakan rubrik
  • Menggunakan skala atau interval nilai

Pendekatan dengan menggunakan deskripsi kriteria

Pada pendekatan jenis ini guru sudah harus menentukan serangkaian kriteria ketuntasan yang berhubungan dengan suatu tugas, proyek akhir, proyek penutup tema, atau apa pun yang ingin diukur.

Misalnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Kelas 1, Materi "Membaca Hamdalah" dengan Tujuan Pembelajaran: "peserta didik diharapkan mampu membiasakan diri untuk membaca hamdalah, melafalkan hamdalah dengan lancar, dan menyebutkan arti hamdalah dengan benar".

Deskripsi yang bisa dibuat untuk tujuan pembelajaran tersebut adalah:

contoh deskripsi kriteria/dokpri
contoh deskripsi kriteria/dokpri

Guru dapat mengisi ceklist pada kriteria "Memadai" untuk peserta didik yang dianggap sudah memenuhi tujuan pembelajaran. Namun, apabila ada peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dapat memberikan ceklist pada kriteria "Belum Memadai" .

Apabila peserta didik belum mencapai kriteria yang ditentukan, maka peserta didik dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya pada contoh deskripsi kriteria pada pembiasaan mengucap hamdalah di atas. Pada tabel deskripsi kriteria tersebut nampak ada lima kriteria yang mewakili pembiasaan dan kemampuan peserta didik melafalkan lafaz hamdalah yang dianggap baik.

Perlu diperhatikan bahwa guru hendaknya menyertakan kolom "kesimpulan". Kolom ini berfungsi sebagai penentu kualitas pencapaian peserta didik sekaligus merupakan bentuk intervensi yang perlu dilakukan oleh guru.

Guru memiliki kebebasan untuk menentukan jumlah ceklist yang akan dijadikan indikator bahwa peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini disesuaikan dengan banyaknya tujuan pembelajaran yang akan dinilai.

Pendekatan Menggunakan Rubrik

Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Perbedaan rubrik dengan deskripsi kriteria adalah bahwa deskripsi yang terdapat pada rubrik lebih komprehensif dibandingkan dengan deskripsi kriteria.

Contoh rubrik pada materi terbisa mengucap hamdalah :

contoh rubrik/dokpri
contoh rubrik/dokpri

Dalam rubrik di atas, guru menentukan kriteria yang terdiri atas dua bagian yaitu (1) terbiasa mengucap hamdalah setelah melakukan kegiatan, dan (2) terbiasa mengucap hamdalah setelah mendapat sesuatu.

Tiap bagian kemudian diperinci lagi ke dalam empat tahap pencapaian, yakni: "Baru Berkembang", "Layak", "Cakap", dan "Mahir". Dalam tiap tahapan terdapat deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik.

Sama seperti halnya pada pendekatan deskripsi kriteria sebelumya, dalam pendekatan rubrik ini pun perlu ditambah dengan kolam "Kesimpulan" sebagai intervensi yang harus dilakukan oleh guru. Pada contoh rubrik di atas, peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika memenuhi tahap "Cakap".

Pendekatan Menggunakan Skala atau Interval Nilai

Untuk menggunakan pendekatan jenis ini guru bisa menggunakan rubrik atau nilai dari asesmen/tes. Namun sebelumnya guru harus menentukan interval dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk peserta didik. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan interval yang sesuai. Contoh:

0-40% artinya belum mencapai, perlu remedial di seluruh bagian

41-65% artinya belum mencapai ketuntasan, perlu remedial di bagian yang diperlukan

66-85% artinya sudah mencapai ketuntasan, tidak diperlukan remedial

86-100% artinya sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih.

 

Referensi:

Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (2022). Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI: Jakarta

https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/video/344?from=topik&materi=607&materi_name=Tentang%20Kriteria%20Ketercapaian%20Tujuan%20Pembelajaran&menuId=35&modul=137&modul_name=&recordProgress=true&topik=35&topik_name=Kriteria%20Ketercapaian%20Tujuan%20Pembelajaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun