Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Generasi Z Tersandung di Gerbang Karier, Tantangan Menembus Pasar Kerja

17 Oktober 2024   15:10 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:21 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | wutwhanfoto via Kompas.com

Alumni teknik Mesin menjadi Narsum Pertanian (dokumen pribadi)
Alumni teknik Mesin menjadi Narsum Pertanian (dokumen pribadi)
Generasi Z yang hendak melamar pekerjaan di era sekarang tidak bisa hanya mengandalkan ijazah semata. Di tengah persaingan yang semakin ketat, keahlian praktis menjadi faktor penentu utama. Perusahaan saat ini lebih mencari individu yang mampu menunjukkan kemampuan nyata daripada sekadar menghafal teori. 

Sebab, apa gunanya pintar dalam teori jika tidak bisa menerapkannya dalam dunia kerja? Hanya mereka yang memiliki keahlian yang relevan dan bisa dipraktikkanlah yang akan mendapatkan kesempatan lebih besar untuk diterima.

Di era saat ini, hampir semua profesi dapat dilakukan dengan bantuan teknologi. Perkembangan pesat teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), telah membuka peluang baru bagi berbagai jenis pekerjaan untuk diotomatisasi. 

AI memungkinkan banyak tugas, yang dulunya hanya bisa dikerjakan oleh manusia, sekarang dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien oleh mesin. Akibatnya, persaingan dalam dunia kerja tidak hanya terbatas pada sesama manusia, tetapi juga dengan teknologi yang semakin canggih. Hal ini menuntut kita untuk terus beradaptasi dan mengembangkan keterampilan agar tetap relevan di tengah perubahan ini.

Yang Perlu Dipersiapkan oleh Generasi Z.

Untuk menghadapi tantangan dunia kerja di masa kini, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, terutama bagi Generasi Z. Pertama, penting bagi mereka untuk memiliki keterampilan yang mumpuni agar dapat bersaing secara kompetitif. Bekal keterampilan yang cukup akan menjadi kunci untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan industri yang terus berkembang.

Kedua, Generasi Z perlu mengubah mindset. Mereka tidak boleh hanya terfokus pada bekerja di perusahaan besar atau menjadi pegawai negeri. Lebih dari itu, mereka harus berpikir lebih jauh untuk menciptakan peluang sendiri, seperti memulai bisnis, meskipun skala kecil. 

Dengan memiliki usaha sendiri, mereka bisa memiliki kendali lebih besar atas waktu dan potensi mereka, tanpa harus terikat oleh aturan pihak lain.

Ketiga, mulailah sekarang. Menunda hanya akan membuat kita tertinggal dan kehilangan peluang. Jika terus menunggu, orang lain yang lebih cepat bertindak akan mendahului kita, dan kesempatan yang ada mungkin tertutup untuk kita.

Akhirnya ...

Kepada generasi Z, jadilah generasi yang unggul, yang siap menghadapi dan mengalahkan tantangan apapun dan siapapun di depanmu. Kalahkan mereka dengan semangat yang tak pernah padam. Jangan pernah takut dengan kehadiran teknologi AI seperti Copilot, Gemini, dan sejenisnya. Meski canggih, ada satu hal yang tidak dapat digantikan oleh teknologi ini, yaitu sisi kemanusiaanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun